Penyebab insomnia pada wanita bisa cukup beragam, bisa karena perubahan hormon ataupun kondisi kesehatan tertentu. Insomnia pada wanita patut menjadi perhatian karena bisa menimbulkan gejala yang lebih parah dibandingkan insomnia pada pria.
Insomnia merupakan gangguan yang menyebabkan seseorang sulit untuk tidur, sehingga waktu tidurnya tidak tercukupi. Hal ini sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh wanita. Penelitian menyebutkan bahwa 1 dari 4 wanita mengalami insomnia. Sementara itu, insomnia pada hanya terjadi pada 1 dari 5 pria.
Insomnia pada wanita juga memiliki gejala yang lebih beragam, seperti sulit tidur, sering terbangun di malam hari, dan bangun lebih awal. Pada pria, gejala insomnia biasanya hanya menunjukkan salah satu tanda dari semua gejala yang ada pada wanita.
Penyebab insomnia pada wanita biasanya terkait dengan perubahan hormon atau kondisi kesehatan tertentu. Untuk mengatasi gangguan tidur ini, Anda perlu memahami apa penyebab yang mendasarinya, sehingga penanganannya pun bisa disesuaikan.
Penyebab Insomnia pada Wanita
Berikut ini adalah beberapa penyebab insomnia pada wanita yang perlu Anda ketahui:
1. Stres
Stres memicu hormon kortisol dan mengaktifkan mode fight or flight, yaitu mekanisme pertahanan diri alami. Aktifnya hormon ini akan membuat tubuh lebih waspada serta sulit untuk relaks, sehingga mengganggu kemampuan untuk tertidur dan tidur nyenyak.
2. Premenstrual syndrome (PMS)
Penyebab insomnia pada wanita yang satu ini dikaitkan dengan perubahan kadar hormon di dalam tubuh. PMS dapat memengaruhi respons tubuh terhadap melatonin, yakni hormon yang mengatur siklus tidur-bangun. Kondisi ini tentunya dapat membuat wanita sulit untuk tidur dengan nyenyak.
3. Kehamilan
Pada saat hamil, tubuh wanita terus mengalami perubahan hormon yang sangat besar, mulai dari trimester pertama hingga trimester ketiga. Pada trimester ketiga, kadar hormon estrogen dan progesteron akan terus menurun dan diiringi rasa tidak nyaman di seluruh tubuh. Rasa tidak nyaman tersebut dapat membuat wanita terjaga di malam hari.
4. Fibromialgia
Fibromialgia merupakan kondisi yang ditandai dengan nyeri otot yang terjadi di seluruh tubuh. Keluhan yang muncul akibat kondisi ini bisa mengganggu aktivitas bahkan tidur malam. Pada kebanyakan kasus, fibromialgia lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
5. Menopause
Wanita yang memasuki masa menopause dapat mengalami serangkaian gejala insomnia, seperti sulit tidur atau terbangun lebih awal. Hal ini terjadi karena saat memasuki masa menopause, wanita seringkali merasakan panas dan berkeringat di malam hari, sehingga tidur menjadi tidak nyaman.
Selain itu, wanita yang memasuki masa menopause biasanya juga sering terbangun lebih awal di pagi hari dan merasakan badannya kurang segar. Pada masa-masa ini, depresi dan gangguan kecemasan juga dapat memperburuk gejala insomnia.
6. Efek samping zat tertentu
Beberapa jenis obat, seperti pseudoefedrin, minuman beralkohol, dan kopi yang mengandung kafein, merupakan penyebab insomnia pada wanita yang sering terjadi. Berbagai zat di dalam obat dan minuman tersebut dapat membuat tubuh terjaga lebih lama, terlebih jika dikonsumsi dekat dengan waktu tidur.
7. Sindrom kaki gelisah
Sindrom kaki gelisah (rest leg syndrome) adalah gangguan neurologis yang menyebabkan sensasi tidak menyenangkan di kaki dan disertai keinginan untuk menggerakkannya. Kondisi ini biasanya akan memburuk di malam hari, sehingga dapat mengganggu kenyamanan saat tidur.
8. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
PCOS adalah kelainan hormonal yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon pada wanita. Pada kondisi ini, hormon testosteron menjadi lebih tinggi, sedangkan progesteron menurun. Ketidakseimbangan hormon ini bisa memicu gangguan tidur, seperti sleep apnea.
9. Depresi dan kecemasan
Sebuah penelitian mengungkapkan adanya hubungan erat antara gangguan psikiatrik dengan insomnia. Di dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa depresi dan kecemasan dapat memperparah insomnia karena adanya gangguan pada impuls di otak yang berfungsi untuk membantu tidur.
10. Inkontinesia urin
Penyebab insomnia pada wanita lainnya adalah inkontinensia urin. Kondisi ini membuat kandung kemih tidak bisa dikendalikan, sehingga memiliki keinginan buang air kecil yang lebih sering, termasuk di malam hari.
Inkontinesia urin juga lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria karena banyaknya perubahan fisiologis dan hormonal pada sistem reproduksi wanita selama menstruasi, kehamilan, persalinan, dan juga menopause.
Cara Mengatasi Insomnia pada Wanita
Secara umum, cara untuk mengatasi penyebab insomnia pada wanita adalah menerapkan sleep hygine dan merubah pola hidup menjadi lebih sehat. Untuk lebih jelasnya, berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia pada wanita:
- Buat waktu tidur yang teratur, seperti tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan.
- Ciptakan suasana kamar tidur yang nyaman dengan pencahayaan yang minim dan suhu yang optimal.
- Jauhkan semua perangkat elektronik termasuk handphone dan tablet saat mendekati waktu tidur.
- Hindari makan besar serta minuman beralkohol dan berkafein, seperti teh atau kopo, sebelum tidur.
- Lakukan olahraga secara rutin, minimal 30 menit sehari.
Jika setelah menerapkan cara mengatasi insomnia di atas tetapi gangguan ini tidak kunjung membaik atau malah semakin parah, sebaiknya konsultasikan hal tersebut dengan dokter. Dokter akan memastikan apakah Anda mengalami salah satu penyebab insomnia pada wanita dan memberikan saran pengobatan yang sesuai.