Banyak anggapan bahwa radang amandel hanya bisa diatasi dengan operasi. Padahal, obat amandel juga bisa digunakan untuk meredakan gejala dari kondisi ini. Jadi, apa saja obat untuk mengatasi radang amandel?
Amandel adalah ‘garda terdepan’ yang melindungi tubuh dari bakteri atau virus yang masuk melalui mulut. Oleh karena itu, amandel sangat rentan terhadap infeksi. Bila bakteri atau virus menginfeksi organ ini, radang amandel atau tonsilitis bisa terjadi.
Radang amandel ditandai dengan pembengkakan amandel, sakit tenggorokan, sulit menelan, bau mulut, suara serak, serta nyeri pada rahang atau leher. Selain itu, peradangan juga bisa disertai demam, batuk, sakit kepala, bahkan sakit telinga.
Namun, penyakit pada amandel ini bisa diatasi dengan berbagai pilihan obat amandel. Pengobatan tersebut umumnya bertujuan untuk mengatasi dan meredakan gejala radang amandel.
Obat Amandel untuk Mengatasi Peradangan
Berikut ini adalah beberapa pilihan obat amandel yang bisa dikonsumsi untuk mengatasi radang amandel atau meredakan gejalanya:
1. Obat antinyeri
Radang amandel yang diakibatkan oleh infeksi virus umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, untuk meredakan gejala nyeri yang muncul, obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol bisa digunakan.
Meski dijual secara bebas, selalu ikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mengonsumsi obat-obatan untuk menghilangkan nyeri.
2. Dexamethasone
Dexamethasone juga dapat meredakan peradangan pada amandel. Obat ini termasuk dalam kategori kortikosteroid dan umumnya digunakan untuk meredakan rasa nyeri, bengkak, maupun kemerahan pada amandel.
Dosis dexamethasone untuk meredakan radang adalah 0,5–9 mg. Namun, penentuan dosisnya harus sesuai anjuran dokter. Selain itu, pastikan Anda mengonsumsinya setelah selesai makan guna mengurangi risiko terjadinya efek samping berupa nyeri perut atau mual.
3. Amoxicillin
Bila radang amandel disebabkan oleh infeksi bakteri, penggunaan amoxicillin sebagai obat amandel bisa menjadi solusinya. Amoxicillin tergolong obat antibiotik penisilin, yang bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri.
Efek samping yang ditimbulkan obat ini biasanya ringan, seperti mual atau diare. Amoxicillin juga aman dikonsumsi oleh orang dewasa maupun anak-anak. Namun, Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini untuk menentukan dosis dan lama waktu penggunaan yang tepat.
4. Azithromycin
Azithromycin juga dapat digunakan sebagai obat amandel apabila peradangan disebabkan oleh infeksi bakteri. Obat ini termasuk dalam kategori antibiotik makrolida, yang mampu melawan bakteri dengan menghambat pembentukan protein di badan bakteri.
Orang yang mengonsumsi azithromycin dapat mengalami mual, ruam, nyeri otot, atau rasa lelah terus-menerus. Oleh karena itu, pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi azithromycin sebagai obat amandel, terlebih jika Anda sedang hamil atau menyusui.
5. Cefuroxime
Cefuroxime adalah obat kategori antibiotik sefalosporin, yang dapat menghambat pembentukan dinding sel bakteri. Karena kemampuannya itulah, cefuroxime digunakan sebagai obat amandel.
Obat ini umumnya dapat menimbulkan efek samping berupa mual, muntah, atau diare. Meski efek sampingnya tidak begitu berat, Anda tetap tidak dianjurkan untuk membeli obat ini secara bebas karena cefuroxime tergolong obat yang memerlukan resep dokter.
6. Cefadroxil
Cefadroxil adalah obat amandel yang berasal dari kategori antibiotik sefalosporin, sama seperti cefuroxime. Dengan begitu, manfaat maupun cara kerja kedua obat ini tidak jauh berbeda.
Obat amandel ini juga dapat menimbulkan efek samping, seperti diare atau muntah. Selain itu, cefadroxil juga dapat menimbulkan efek samping yang agak berbeda dengan kebanyakan obat amandel lainnya, yaitu rasa gatal di kulit.
Obat amandel memang bisa dijadikan sebagai terapi awal untuk radang amandel. Operasi pengangkatan amandel biasanya hanya dilakukan pada pasien yang sangat sering mengalami kekambuhan atau tidak respons terhadap terapi obat.
Selain mengonsumsi obat amandel, Anda juga bisa melakukan cara sederhana untuk meredakan peradangan, yaitu dengan mengonsumsi banyak air putih, menghindari konsumsi makanan atau minuman yang panas, berkumur air garam, serta tidur yang cukup.
Perlu diingat bahwa beberapa obat amandel tidak dijual secara bebas. Oleh karena itu, lakukan konsultasi ke dokter sebelum mengonsumsinya. Beri tahu dokter mengenai kondisi khusus yang Anda alami, seperti hamil atau menyusui, alergi, maupun kondisi kesehatan lain dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
Jika Anda telah mengonsumsi obat amandel tetapi radang amandel belum membaik atau efek samping dari obat-obatan di atas tidak kunjung hilang, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.