Tak bisa dipungkiri, ditinggal mantan pacar menikah tentu bisa menimbulkan luka yang mendalam. Hal ini wajar, kok, tetapi jangan sampai kamu terlalu larut dalam kesedihan, ya. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk move on dan bangkit dari keterpurukanmu.
Sebagian orang bisa menyikapi dengan tegar ketika melihat atau mendengar mantan pacarnya sudah melanjutkan hidupnya dan memilih untuk menikah dengan orang lain. Namun, tidak sedikit juga orang yang justru merasa kesulitan dan terpuruk saat menghadapi kenyataan tersebut.
Sebenarnya, rasa sedih, marah, patah hati, menyesal, kehilangan, atau stres ketika ditinggal mantan pacar menikah dengan orang lain adalah hal yang normal terjadi. Namun, jangan sampai kesedihan ini berlangsung dalam waktu yang lama, ya, apalagi sampai membuatmu merasa putus asa dan depresi.
Cara Move On dari Mantan Pacar yang Menikah
Ditinggal mantan pacar menikah mungkin bisa membuatmu seolah ingin menyerah saja pada keadaan dan hidup, tapi cobalah untuk tetap tegar dan tabah, ya. Kamu juga perlu berusaha agar bisa bangkit dan move on dengan cara-cara berikut ini:
1. Jangan menyangkal emosi negatif
Cobalah untuk tidak menyangkal atau memendam emosi dan luka batin yang kamu rasakan, apalagi sampai membuatmu menyalahkan atau membenci dirimu sendiri. Bersedih dan menangislah, jika itu memang bisa membuatmu merasa lebih tenang. Bila perlu, berikan waktu dirimu untuk menyendiri, berduka, dan merenung.
Namun, ingat, jangan sampai luka batin ini dibiarkan berlarut-larut, ya. Meresapi emosi negatif juga perlu ada batasnya. Tanamkan dalam pikiranmu bahwa kamu adalah pribadi yang kuat dan bisa melewati keadaan ini dengan baik. Lakukan juga positive self-talk untuk mencegah pikiran-pikiran negatif.
2. Curhat dengan orang terdekat
Kamu tidak sendiri kok dalam menghadapi kesedihan ini. Jadi, curahkan saja perasaanmu kepada orang yang kamu percayai, ya, seperti sahabat atau keluarga. Kamu bukan hanya bisa mendapatkan saran atau semangat, cara ini juga bisa membuat perasaanmu menjadi lebih lega, lho.
Jika kamu merasa tidak nyaman untuk curhat dengan orang lain, kamu juga bisa mencurahkannya di buku harian.
3. Jauhkan hal yang mengingatkanmu dengan Si Dia
Kenangan baik dan buruk bersama Si Dia yang masih terselimuti di dalam pikiranmu bisa membuatmu gagal move on. Jadi, cobalah untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang mengingatkanmu padanya, ya.
Berhentilah juga untuk mencari tahu atau kepo tentang kehidupan Si Dia lewat media sosial. Bila perlu, kamu bisa berhenti mengikuti akun media sosialnya dan menghapus semua foto atau video kalian berdua atau coba lakukan detoks sosmed.
Lagi pula, berteman dengan mantan kekasih juga tidak terlalu diperlukan, kecuali karena kepentingan profesional, misalnya bisnis atau rekan kerja.
4. Lakukan kegiatan yang menyenangkan
Daripada terus-menerus bersedih, coba alihkan perhatianmu dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan untuk me time, seperti mendengarkan musik, menonton film, berkebun, atau memasak.
Kamu juga bisa menekuni hobi baru untuk mengisi waktu luang. Ini juga bisa menjadi bentuk luapan emosi dan perasaanmu dengan cara yang positif (katarsis).
Jika kamu ingin merasakan suasana baru, tidak ada salahnya untuk ambil cuti kerja selama beberapa hari untuk traveling. Kamu juga bisa mengajak keluarga atau sahabat untuk menemanimu selama liburan agar kamu tidak merasa kesepian.
5. Fokus pada perawatan diri
Kamu boleh bersedih ketika ditinggal mantan pacar menikah. Tetapi, jangan mengorbankan kesehatanmu hanya karena tidak bersama dengan orang yang kamu cintai, ya. Kamu tetap perlu menjaga kesehatanmu agar tidak jatuh sakit.
Meski sedang patah hati, kamu tetap harus merawat dirimu dengan baik. Untuk itu, tetaplah fokus pada perawatan dan kesehatan diri, misalnya dengan rutin mengonsumsi makanan sehat, coba meditasi, istirahat yang cukup, dan rutin berolahraga.
Kamu juga sebaiknya tidak melampiaskan emosimu dengan cara yang negatif, seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, menggunakan narkoba, atau bahkan mencoba untuk melukai dirimu sendiri, ya.
6. Buka hati ketika sudah siap
Tidak perlu terburu-buru untuk mencari pengganti Si Dia. Jangan sampai kamu menjalin hubungan dengan seseorang hanya untuk membuat Si Dia cemburu atau menyalurkan kekecewaan dari hubungan sebelumnya. Hubungan ini disebut dengan rebound relationship.
Ketika emosimu sudah lebih stabil dan bisa memaknai keadaan tersebut sebagai pelajaran yang berharga, ini menandakan bahwa kamu sudah siap membuka hati untuk seseorang yang baru.
Mungkin terdengar klise, tapi mengikhlaskan Si Dia pergi dari hidupmu mungkin bisa menjadi cara terbaik agar kamu tetap kuat dan tegar menghadapi masa sulit ini.
Ada kata-kata mutiara yang menyebutkan, “janganlah menangis karena hubungan ini usai, tetapi tersenyumlah karena kalian pernah bersama.” Meski kenyataan pahit ini sulit diterima, kamu harus bisa belajar untuk bangkit dan melanjutkan hidupmu.
Akan tetapi, jika patah hati yang kamu rasakan sudah membuatmu mengalami tekanan batin atau bahkan depresi dan hingga mengganggu aktivitasmu, cobalah untuk meminta bantuan psikolog atau psikiater. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan saran terbaik untuk keluar dari masalah ini.