Konsultasi psikologi anak adalah rangkaian pemeriksaan menyeluruh terkait kondisi psikologis anak, mencakup perilaku, emosi, dan tumbuh kembangnya. Melalui pemeriksaan ini, diharapkan gangguan-gangguan terkait psikologis anak dapat terdeteksi lebih cepat sehingga dapat ditangani sesegera mungkin.
Dalam konsultasi psikologi anak, perilaku anak yang tampak pada sesi pemeriksaan, akan dikaitkan dengan faktor-faktor yang diduga memengaruhi kemunculannya. Faktor-faktor tersebut meliputi genetik, lingkungan, emosional, kognitif, dan pendidikan anak.
Selain itu, tumbuh kembang anak dari sejak lahir hingga usianya saat pemeriksaan juga akan dinilai. Hal ini diperlukan untuk melihat adanya gangguan tumbuh kembang yang mungkin memengaruhi kondisi psikologi anak.
Tujuan dan Indikasi Konsultasi Psikologi Anak
Orang tua dapat membawa anak untuk diperiksa oleh dokter anak, psikiater atau psikolog khusus anak, jika orang tua menduga anak mengalami gangguan psikologis. Gangguan mental dan psikologi pada anak sering kali tidak terdiagnosis sejak dini, karena tanda dan gejalanya tidak selalu terlihat dengan jelas.
Gangguan mental pada anak dapat ditandai dengan adanya perubahan perilaku, seperti suka melawan, mudah marah, murung, dan menyakiti diri sendiri atau orang lain. Gejala dan tanda lain yang memerlukan konsultasi psikologi anak adalah:
- Menarik diri atau menghindari interaksi dengan keluarga dan teman-teman
- Sulit berkonsentrasi atau prestasi menurun di sekolah
- Sulit tidur
- Berat badan turun tanpa penyebab yang jelas
- Gangguan tumbuh kembang, misalnya terlambat bicara atau belum bisa bermain dengan anak-anak sebayanya
- Sulit dalam mengekspresikan emosi
- Tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain secara normal
- Tampak seperti memiliki teman khayalan yang membuat anak bersikap nakal, kasar, dan enggan berteman dengan orang lain
- Pernah mengalami kejadian traumatis, seperti kecelakaan, meninggalnya anggota keluarga dekat, atau menjadi korban kekerasan
Peringatan dan Kontraindikasi Konsultasi Psikologi Anak
Secara umum, tidak ada kondisi khusus yang menyebabkan anak tidak dapat menjalani konsultasi psikologi anak. Jika kondisi anak secara fisik baik dan dapat diperiksa lebih lanjut, orang tua dapat membawa anak ke dokter, psikiater atau psikolog anak, untuk menjalani konsultasi psikologi anak.
Berdasarkan hukum yang berlaku, pemeriksaan psikologi anak perlu dilakukan pada anak yang menjadi korban atau dicurigai mengalami perundungan (bully). Anak yang mengalami kekerasan fisik, pelecehan seksual, eksploitasi, hingga penelantaran, juga perlu menjalani konsultasi psikologi.
Petugas yang berwenang dapat melakukan investigasi sebelum, selama, atau setelah konsultasi psikologi anak, terhadap pihak-pihak yang terkait. Hal ini dilakukan jika pihak terkait tersebut dicurigai melakukan tindakan yang salah terhadap anak.
Sebelum Konsultasi Psikologi Anak
Sebelum menjalani sesi konsultasi psikologi anak, orang tua atau pengasuh perlu memastikan permasalahan yang dialami oleh anak. Hal-hal yang perlu dipastikan antara lain:
- Keluhan atau masalah psikologis pada anak yang muncul pertama kali
- Pemicu atau kondisi yang membuat gejala makin buruk
- Gangguan tumbuh kembang anak
- Kondisi kesehatan anak ketika masih di dalam kandungan
Jika diperlukan, dokter juga akan melakukan tanya jawab dengan orang selain keluarga yang sering berinteraksi dengan anak, misalnya tetangga atau guru. Hal ini diperlukan agar dokter bisa mendapatkan informasi penting terkait kondisi psikologi anak.
Prosedur Konsultasi Psikologi Anak
Langkah utama konsultasi psikologi anak adalah dengan wawancara dan pemantauan terhadap kondisi anak. Jika anak tidak bisa berkomunikasi dengan baik kepada petugas medis karena faktor usia atau hal lain, wawancara akan dilakukan bersama orang tua atau wali anak.
Wawancara juga dapat dilakukan bersama orang terdekat anak jika mereka memiliki informasi yang relevan terkait kondisi psikologi anak.
Pertanyaan dalam wawancara yang akan dilakukan oleh psikolog kepada anak dan orang tua meliputi:
- Masalah psikis atau keluhan yang sedang diderita anak
- Gejala gangguan mental atau psikis yang muncul pada anak dan seberapa parah gejala tersebut mengganggu aktivitasnya sehari-hari
- Kondisi kesehatan psikis keluarga anak
- Kondisi kesehatan fisik dan pengobatan yang pernah dijalani anak
- Tumbuh kembang anak, termasuk apakah berat dan tinggi badan anak sesuai dengan usia seharusnya
- Informasi perkembangan anak sejak lahir yang mungkin memengaruhi kondisi psikisnya di kemudian hari
- Hubungan anak dengan orang tua, termasuk kondisi anak di lingkungan keluarga
Terkait informasi tumbuh kembang anak, psikolog juga akan melakukan wawancara dan pemeriksaan terhadap beberapa faktor. Melalui pemeriksaan tumbuh kembang, psikolog akan memperoleh informasi terkait perkembangan anak secara lebih akurat dan objektif.
Faktor yang diperiksa tergantung pada usia anak, meliputi aspek sosial dan emosional, kemampuan berbahasa atau berkomunikasi, aspek kognitif terkait kemampuan berpikir, belajar, dan menyelesaikan masalah, serta kemampuan fisik atau motorik anak.
Hasil pemeriksaan tumbuh kembang bisa menjadi tanda apakah anak mengalami keterlambatan perkembangan atau tidak. Hal tersebut karena keterlambatan perkembangan anak juga dapat memengaruhi kondisi psikisnya dan memicu gejala-gejala gangguan psikologis.
Kondisi kesehatan anak secara umum juga akan diperiksa oleh dokter atau psikolog. Dokter akan menjalankan medical check-up untuk mendeteksi penyakit yang dapat menyebabkan gangguan psikis.
Apabila anak sedang menjalani pengobatan suatu penyakit, orang tua disarankan untuk menginformasikannya kepada dokter. Hal ini akan menjadi pertimbangan dokter dalam menentukan rencana penanganan terhadap gangguan psikis anak.
Untuk memastikan diagnosis gangguan psikologis pada anak, dokter akan menyarankan pemeriksaan lanjutan meliputi:
- Tes darah, untuk mendeteksi infeksi dan anemia yang dapat memengaruhi perkembangan otak anak
- Pemindaian, seperti CT scan atau MRI otak, untuk mendeteksi tumor atau kelainan pada struktur otak
- Tes kemampuan berbicara dan berbahasa
- Tes kemampuan belajar anak
- Psikotes, untuk menilai aspek psikologis anak lebih lanjut, seperti tingkat kecerdasan (IQ), kepribadian, serta tes minat dan bakat anak
Setelah Konsultasi Psikologi Anak
Data-data yang diambil dan dikumpulkan selama konsultasi psikologi anak akan diteliti lebih lanjut agar dokter dapat menentukan gangguan mental yang diderita oleh anak. Melalui analisis tersebut, dokter atau psikolog dapat menentukan gangguan psikis yang diderita, kemudian merencanakan metode penanganan yang akan dijalani oleh anak.
Metode pengobatan yang akan diberikan kepada anak tergantung pada diagnosis dan tingkat keparahan dari gangguan yang diderita. Umumnya, pengobatan untuk masalah kejiwaan akan dilakukan oleh tim yang melibatkan psikiater, psikolog, dokter, perawat, dan keluarga.
Metode pengobatan gangguan mental atau masalah kejiwaan yang dapat dijalani oleh anak antara lain:
Psikoterapi
Psikoterapi adalah pengobatan gangguan kejiwaan melalui bimbingan konseling dengan psikiater atau psikolog. Psikoterapi umumnya dilakukan selama beberapa bulan, tetapi bisa juga berlangsung dalam jangka panjang.
Obat-obatan
Pemberian obat-obatan tidak dapat menyembuhkan gangguan mental yang diderita oleh pasien. Akan tetapi, obat-obatan dapat meredakan gejala gangguan mental dan meningkatkan efektivitas metode lain. Pemberian obat untuk menangani gangguan mental harus di bawah pengawasan psikiater.
Perlu diketahui, keberhasilan pengobatan gangguan psikologi anak memerlukan dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitarnya, termasuk teman, guru, dan pengasuhnya.
Efek Samping dan Komplikasi Konsultasi Psikologi Anak
Konsultasi psikologi anak tidak menimbulkan komplikasi atau efek samping khusus. Pemeriksaan ini justru dapat mendeteksi gangguan tumbuh kembang dan gangguan mental anak sejak dini. Dengan begitu, gangguan tersebut dapat teratasi dan proses perkembangan anak akan lebih baik hingga dewasa.