Ada sedikit perbedaan antara gejala sakit ginjal pada wanita dan laki-laki. Berbagai gejala tersebut tidak boleh dianggap sepele dan penting untuk diketahui agar penyakit ginjal dapat ditangani sedini mungkin.
Ginjal adalah sepasang organ yang terletak di sisi kanan dan kiri bawah tulang rusuk bagian belakang. Organ yang terletak di dalam punggung ini berukuran sekepalan tangan orang dewasa dan berbentuk menyerupai kacang merah.
Ginjal memegang peranan yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh, bahkan kelangsungan hidup. Beberapa fungsi ginjal yang penting untuk kehidupan manusia adalah:
- Menyaring darah dan membuang limbah atau racun di dalam tubuh melalui urine
- Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh
- Mempertahankan keseimbangan asam-basa atau pH darah
- Mengendalikan tekanan darah
- Merangsang pembentukan sel darah merah
- Menjaga kekuatan tulang
Beberapa kondisi atau penyakit ginjal bisa menyebabkan berbagai fungsi ginjal tersebut terganggu dan menimbulkan beragam gejala.
Gejala Sakit Ginjal pada Wanita
Gejala sakit ginjal pada wanita maupun pria baru akan dirasakan atau tampak jelas jika kerusakan ginjal sudah parah. Pada tahap awal, gejala yang muncul sering kali tidak khas atau bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali, sehingga penderitanya merasa tidak memiliki keluhan.
Gejala sakit ginjal pada wanita umumnya hampir sama dengan pria. Namun, ada beberapa gejala sakit ginjal yang hanya terjadi pada wanita, yaitu:
- Menstruasi tidak normal, misalnya jadwal haid tidak teratur, darah haid yang keluar lebih sedikit atau banyak daripada biasanya, atau masa menstruasi lebih lama daripada biasanya
- Penurunan gairah seksual atau disfungsi seksual
- Susah hamil, jika hamil, wanita lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi, persalinan prematur, dan mungkin kehilangan fungsi ginjal hingga memerlukan cuci darah
- Tulang keropos
- Depresi
Saat gangguan pada fungsi ginjal sudah memasuki tahap lanjut atau semakin parah, beberapa gejala sakit ginjal yang muncul adalah:
- Mual dan muntah
- Jarang buang air kecil
- Nafsu makan berkurang
- Perubahan warna urine, misalnya lebih kuning atau kemerahan dan tampak lebih pekat
- Sesak napas
- Bengkak di seluruh tubuh
- Merasa lemah dan lesu, serta tampak pucat karena anemia atau kurang darah
- Kelainan elektrolit, misalnya hiperkalemia, yang membuat dada berdebar atau detak jantung tidak teratur
- Penurunan kesadaran, bahkan koma
Munculnya gejala-gejala di atas perlu segera diperiksakan ke dokter agar mendapat penanganan sedini mungkin.
Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ginjal akan semakin memburuk sehingga memerlukan pengobatan berupa cuci darah. Sementara itu, jika gagal ginjal mencapai tahap stadium akhir, hal ini berarti ginjal sudah tidak berfungsi sama sekali dan penderitanya mungkin memerlukan operasi transplantasi ginjal.
Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Penyakit Ginjal
Untuk menentukan diagnosis penyakit ginjal, berikut adalah beberapa rangkaian pemeriksaan yang mungkin dilakukan oleh dokter:
1. Tes darah
Tes darah dilakukan untuk memeriksa kadar urea dan kreatinin dalam darah. Semakin tinggi kadar kreatinin dan urea dalam darah, semakin buruk fungsi ginjal.
Selain itu, tes darah juga penting dilakukan untuk membantu dokter menilai glomerular filtration rate (GFR) guna mengevaluasi kinerja fungsi ginjal dan menentukan tingkat keparahan penyakit ginjal.
2. Tes urine
Tes urine berfungsi untuk mendeteksi apakah terdapat protein, albumin, darah, bakteri, atau glukosa dalam urine yang menandakan adanya gangguan fungsi ginjal.
3. Pencitraan atau pemeriksaan radiologis
Pencitraan untuk menilai kondisi ginjal bisa meliputi USG, rontgen ginjal atau pielografi, dan CT scan. Melalui pemeriksaan tersebut, dokter dapat melihat bentuk dan ukuran ginjal, serta mendeteksi jika ada masalah atau kelainan yang menyumbat saluran ginjal.
4. Biopsi ginjal
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan jenis dan tingkat keparahan penyakit ginjal yang dialami penderita melalui pemeriksaan sampel jaringan ginjal.
Pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit ginjal seperti di atas penting dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah maupun kelainan fungsi ginjal yang Anda alami.
Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit ginjal, seperti hipertensi, diabetes, berusia lebih dari 50 tahun, mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka panjang, atau memiliki riwayat penyakit ginjal sebelumnya, maka dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan ginjal berkala dan lebih sering.
Gejala sakit ginjal pada wanita, terutama pada tahap awal, dapat menyerupai gejala penyakit lain. Untuk memastikannya, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. Jika ditangani sedini mungkin, penyakit ginjal memiliki peluang yang besar untuk sembuh dengan baik tanpa menimbulkan komplikasi.