Makanan asin digemari banyak orang karena rasanya yang enak dan gurih. Selain itu, makanan dengan cita rasa asin juga mengandung mineral yang diperlukan oleh tubuh. Namun, banyak yang menganggap makanan asin tidak sehat karena bisa bikin darah tinggi. Benar atau tidak, ya?

Makanan asin, seperti ikan asin, keripik, atau keju, kerap dinikmati karena rasanya yang gurih dan nikmat. Nyatanya, ada alasan di balik nikmatnya rasa asin, lho. Ini berkaitan dengan reaksi tubuh saat menerima asupan garam. Saat kita mengonsumsi makanan asin, otak melepas hormon dopamin yang bisa menimbulkan rasa senang dan puas.

Makanan Asin Berbahaya, Benar atau Tidak? - Alodokter

Selain itu, makanan asin juga mengandung natrium, yaitu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Ini karena fungsi natrium yang mampu menjaga keseimbangan cairan tubuh, kesehatan saraf, dan penyerapan nutrisi.

Makanan Asin dan Bahayanya

Karena tinggi natrium, keberadaan makanan asin penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kalau kurang mengonsumsi makanan asin, seseorang akan lebih rentan mengalami gangguan elektrolit.

Namun, makanan asin juga bisa berbahaya bila dikonsumsi berlebihan. Berikut ini adalah beberapa bahaya makanan asin yang harus kamu waspadai:

1. Hipertensi

Darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum terjadi. Salah satu penyebab utamanya adalah asupan garam atau micin (MSG) yang berlebihan.

Ketika terlalu banyak mengonsumsi makanan asin, tubuh akan lebih sulit mengatur cairan tubuh. Akibatnya, cairan tubuh akan lebih banyak menumpuk di pembuluh darah sehingga tekanan darah akan meningkat. Lama kelamaan, hal ini bisa memicu terjadinya hipertensi.

Oleh karena itu, untuk mencegah hipertensi dan mengontrol tekanan darah, biasanya makanan asin dan asupan garam perlu dibatasi.

2. Dehidrasi

Dalam tubuh, terdapat cairan tubuh yang mengandung elektrolit, yakni kumpulan mineral yang menjaga tubuh agar bisa berfungsi dengan baik. Nah, salah satu mineral ini adalah natrium. Mineral ini terdapat pada garam maupun MSG yang biasanya banyak terkandung di dalam makanan asin.

Kadar elektrolit dan cairan tubuh harus seimbang agar tubuh bisa berfungsi dengan baik. Namun, seseorang bisa mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi kalau terlalu banyak makan makanan asin tanpa diimbangi minum air yang cukup.

Soalnya, kadar natrium dalam tubuh jadi lebih tinggi daripada kadar cairan tubuh sehingga bisa memicu dehidrasi.

3. Gagal ginjal

Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin bisa meningkatkan risiko terjadinya gagal ginjal. Ini karena natrium di dalamnya bisa meningkatkan tekanan darah kalau jumlahnya terlalu banyak dalam tubuh.

Nah, jika tidak diobati, tekanan darah tinggi atau hipertensi ini lama-kelamaan bisa menyebabkan kerusakan organ tubuh, termasuk ginjal. Ketika tekanan darah tinggi merusak dan mengganggu fungsi ginjal, kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal.

4. Gagal jantung

Selain menyebabkan gagal ginjal, tingginya tekanan darah akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan asin juga bisa berujung pada kondisi gagal jantung maupun penyakit jantung koroner.

Ini karena tekanan darah tinggi akan membuat jantung bekerja ekstra dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Jika terjadi terus-menerus, jantung bisa membengkak dan melemah sehingga tidak bisa lagi memompa darah sekuat yang seharusnya. Inilah yang disebut sebagai gagal jantung.

5. Stroke

Stroke adalah kondisi saat otak kekurangan oksigen dan nutrisi karena kurangnya aliran darah. Kondisi ini umumnya ditandai dengan kesulitan bicara, sulit menelan, atau gerakan tangan dan kaki yang lemah.

Salah satu penyebab stroke adalah tekanan darah tinggi, yang bisa terjadi akibat kebiasaan terlalu banyak mengonsumsi makanan asin. Tekanan darah yang tinggi dan tidak terkontrol bisa menyebabkan pembuluh darah otak rapuh dan mudah pecah. Ketika pembuluh darah otak pecah, otak akan mengalami gangguan fungsi dan inilah yang menandakan kondisi stroke.

6. Demensia vaskular

Demensia vaskular adalah salah satu jenis demensia yang disebabkan oleh matinya sel-sel otak karena kurangnya aliran darah ke otak. Hal ini membuat kemampuan berpikir, mengingat, dan fokus seseorang menurun.

Penyakit ini bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi maupun stroke, yang bisa terjadi saat seseorang terlalu banyak mengonsumsi makanan asin. Itulah sebabnya salah satu bahaya makanan asin adalah meningkatnya risiko seseorang mengalami demensia vaskular.

7. Kanker lambung

Meski diperlukan penelitian lebih lanjut, terlalu banyak mengonsumsi makanan asin bisa jadi terkait dengan meningkatnya risiko terjadinya kanker lambung.

Penelitian menyebutkan, makanan asin bisa membuat dinding lambung mudah mengalami luka dan meningkatkan risiko terkna infeksi bakteri H. pylori. Kedua hal ini bisa memicu peradangan kronis di dinding lambung, sehingga lama-kelamaan meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung.

Beberapa Makanan Asin yang Menyehatkan

Makanan asin memang bisa berbahaya kalau dikonsumsi berlebihan. Namun, bukan berarti kamu harus berhenti makan asin sama sekali, ya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, makanan asin juga diperlukan untuk memuaskan lidah sekaligus mencukupi asupan natrium.

Meski begitu, penting untuk membatasi konsumsi makanan asin agar tubuh kamu bisa terhindar dari berbagai penyakit. Agar kesehatan tubuh terjaga, sebaiknya batasi asupan garam hingga sebanyak 1 sendok teh per hari atau setara 2.300 mg natrium. Sebagai alternatif, kamu bisa menggunakan garam rendah natrium yang lebih sehat saat memasak.

Nah, jangan lupa untuk membatasi konsumsi makanan asin agar tidak sampai mengalami bahayanya, ya. Apalagi kalau kamu memiliki kondisi tertentu, misalnya sensitif terhadap garam atau punya riwayat tekanan darah tinggi. Kalau masih ragu, kamu juga bisa berkonsultasi dengan dokter terkait kadar garam yang tepat dan sesuai kondisimu.