Oseltamivir adalah obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah infeksi virus. Obat ini bisa menangani influenza tipe A atau tipe B, termasuk flu burung atau flu babi. Oseltamivir dapat mempercepat penyembuhan gejala flu, seperti batuk, pilek, demam, meriang, dan nyeri sendi.

Oseltamivir tergolong dalam obat antivirus yang bekerja menghambat pertumbuhan virus dan menghentikan penyebarannya di dalam tubuh. Dengan cara kerja tersebut, sistem kekebalan tubuh dapat lebih mudah dan cepat melawan virus.

Woman sneezing at home - Oseltamivir

Perlu diketahui bahwa pada umumnya infeksi virus bisa sembuh dengan sendirinya, terutama jika didukung dengan istirahat dan asupan nutrisi yang baik. Selain itu, oseltamivir dapat menyebabkan efek samping serius. Oleh sebab itu, konsultasikan dengan dokter mengenai manfaat dan risikonya sebelum menggunakan obat ini.

Merek dagang oseltamivir: Decivir, Nocovir, Oseltamivir, Oseltamivir Phosphate, Osevell, Tamiflu

Apa Itu Oseltamivir

Golongan Obat resep
Kategori Antivirus 
Manfaat Menangani influenza, termasuk flu burung atau flu babi
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Oseltamivir untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. 
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Oseltamivir untuk ibu menyusui Oseltamivir umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui selama sesuai dengan anjuran dokter.
Bentuk Kapsul

Peringatan sebelum Menggunakan Oseltamivir

Oseltamivir hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Sebelum menggunakan obat ini, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Oseltamivir tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini. 
  • Oseltamivir bukan terapi untuk menggantikan vaksin flu. Pemberian vaksinasi influenza sangat diutamakan sebagai pencegahan terhadap flu.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, penyakit ginjal, gangguan paru-paru, penyakit liver, atau daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS atau mengonsumsi obat imunosupresan.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan oseltamivir jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi oseltamivir.

Dosis dan Aturan Pakai Oseltamivir

Berikut adalah dosis umum penggunaan oseltamivir berdasarkan kondisi dan usia pasien:

Tujuan: Mengobati influenza A dan B

Oseltamivir sebaiknya mulai dikonsumsi dalam 2 hari sejak timbul gejala awal. Dosis diberikan 2 kali sehari, selama 5 hari.

  • Dewasa: 75 mg
  • Anak usia <1 tahun: 3 mg/kgBB
  • Anak usia 1–12 tahun dengan berat badan ≤15 kg: 30 mg
  • Anak usia 1–12 tahun dengan berat badan >15–23 kg: 45 mg
  • Anak usia 1–12 tahun dengan berat badan >23–40 kg: 60 mg
  • Anak usia 1–12 tahun dengan berat badan >40 kg: 75 mg

Tujuan: Mencegah virus influenza tipe A dan B

Oseltamivir dapat mulai digunakan 2 hari sejak pertama kali kontak dengan penderita flu. Dosis diberikan 1 kali sehari, dikonsumsi setidaknya selama 10 hari. Ketika terjadi wabah, obat dapat diberikan hingga 6 minggu. 

  • Dewasa: 75 mg
  • Anak usia 1–12 tahun dengan berat badan ≤15 kg: 30 mg
  • Anak usia 1–12 tahun dengan berat badan >15–23 kg: 45 mg
  • Anak usia 1–12 tahun dengan berat badan >23–40 kg: 60 mg
  • Anak usia 1–12 tahun dengan berat badan >40 kg: 75 mg

Cara Menggunakan Oseltamivir dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi oseltamivir. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Agar mendapat manfaat maksimal oseltamivir, perhatikan cara penggunaannya yang benar berikut ini:

  • Oseltamivir dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Untuk mengurangi risiko sakit maag setelah konsumsi obat, oseltamivir bisa dikonsumsi saat makan. 
  • Jika Anda lupa mengonsumsi oseltamivir, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah 2 jam sebelum dosis berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Bagi pasien yang kesulitan menelan kapsul secara utuh, buka kapsul dan campur isinya dengan makanan manis, seperti sirop coklat, susu kental manis, atau yoghurt. Aduk campuran tersebut hingga merata sebelum dikonsumsi.
  • Jangan berhenti mengonsumsi obat sebelum waktu yang ditentukan meskipun Anda sudah merasa lebih baik, kecuali atas saran dari dokter.
  • Jika Anda berencana menjalani vaksinasi influenza, beri jeda setidaknya 48 jam setelah menyelesaikan pengobatan oseltamivir. Hal ini bertujuan agar respons tubuh terhadap vaksin tidak terpengaruh oleh obat.
  • Simpan oseltamivir di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak

Interaksi Oseltamivir dengan Obat Lain

Oseltamivir bisa menyebabkan interaksi antarobat jika digunakan dengan obat lain. Efek interaksi tersebut di antaranya:

  • Penurunan efektivitas vaksin influenza
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping oseltamivir jika digunakan dengan probenecid
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping methotrexate atau pemetrexed jika digunakan bersamaan
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping kedua obat jika oseltamivir digunakan dengan entecavir

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, berdiskusilah melalui fitur Chat Bersama Dokter jika Anda berencana menggunakan oseltamivir bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Oseltamivir

Berikut ini adalah efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi oseltamivir:

Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas terjadi dan tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut. 

Segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti: