Pantangan setelah imunisasi DPT penting untuk diperhatikan oleh orang tua. Selain mendukung efektivitas vaksin, menghindari pantangan ini juga dapat mencegah efek samping yang tidak diinginkan.
Imunisasi DPT adalah vaksin kombinasi yang melindungi tubuh dari 3 penyakit serius, yaitu difteri, pertusis, dan tetanus. Vaksin ini umumnya diberikan ketika bayi berusia 2 bulan dan dilanjutkan dengan beberapa dosis lanjutan sesuai jadwal imunisasi yang direkomendasikan dokter.
Setelah divaksin, tubuh bayi akan mulai membentuk kekebalan. Namun, efek samping ringan, seperti demam, nyeri di lokasi suntikan, atau rewel, bisa saja muncul. Maka dari itu, penting untuk memperhatikan pantangan setelah imunisasi DPT agar efek samping bisa diminimalkan dan pembentukan kekebalan tubuh berjalan optimal.
Pantangan setelah Imunisasi DPT
Efek samping ringan setelah imunisasi DPT biasanya berlangsung tidak lebih dari 1–2 hari. Untuk mempercepat pemulihan, ada beberapa pantangan setelah imunisasi DPT, yaitu:
1. Jangan langsung mengajak anak bepergian
Penting untuk memberi waktu bagi anak beristirahat yang cukup di rumah. Mengajak anak keluar rumah, apalagi ke tempat ramai, bisa membuatnya lebih rentan terkena infeksi lain atau membuat tubuhnya kelelahan. Jadi, setelah imunisasi, pastikan anak cukup beristirahat dan kondisinya dipantau di rumah.
2. Jangan memberi obat tanpa anjuran dokter
Setelah vaksinasi, tenaga medis biasanya akan memberikan arahan terkait penggunaan obat, seperti obat penurun demam, untuk meredakan efek samping ringan. Namun, hindari memberikan obat apa pun selain yang direkomendasikan kepada anak. Penggunaan obat yang tidak sesuai justru dapat memicu efek samping lain.
3. Hindari memijat area suntikan
Memijat area suntikan merupakan salah satu pantangan setelah imunisasi DPT karena bisa menyebabkan kemerahan. Area bekas suntikan sebaiknya dibiarkan saja tanpa tekanan berlebih.
Kalau area suntikan terlihat bengkak atau kemerahan, kompres dingin bisa jadi solusi yang lebih aman daripada pijat.
4. Jangan menunda imunisasi berikutnya
Setiap vaksin, termasuk imunisasi DPT, bisa saja menimbulkan efek samping ringan. Efek ini umum terjadi dan merupakan tanda bahwa tubuh sedang membentuk kekebalan terhadap penyakit. Namun, hal ini bukan alasan untuk melewatkan atau menunda jadwal imunisasi selanjutnya.
Imunisasi yang lengkap dan tepat waktu justru sangat penting dilakukan untuk melindungi anak dari penyakit berbahaya. Jadi, tetap lanjutkan jadwal imunisasi di posyandu, klinik, maupun rumah sakit sesuai anjuran dokter.
Itulah pantangan imunisasi DPT agar Si Kecil tetap aman dan terhindar dari risiko yang tidak diinginkan. Supaya anak tetap merasa nyaman setelah imunisasi DPT, Bunda dan Ayah bisa melakukan beberapa hal berikut ini:
- Gendong dan peluk Si Kecil untuk memberikan rasa aman dan nyaman, terutama jika ia rewel setelah imunisasi.
- Berikan ASI atau susu formula lebih sering untuk membantu Si Kecil nyaman.
- Kompres dingin area suntikan jika terlihat bengkak atau terasa hangat.
- Pastikan anak cukup beristirahat.
Perawatan setelah imunisasi bisa dipantau langsung oleh dokter melalui layanan Chat Bersama Dokter. Bunda dan Ayah juga bisa berkonsultasi jika demam anak tidak kunjung membaik, Si Kecil tampak semakin rewel, atau muncul keluhan lain yang mengkhawatirkan, meskipun sudah mengikuti pantangan imunisasi DPT dengan baik.