Cara mengetahui janin sehat tanpa USG bisa dilakukan dengan memperhatikan keluhan yang terjadi saat hamil hingga memantau pergerakan janin. Cara-cara tersebut bisa dilakukan secara mandiri di rumah maupun dengan bantuan tenaga medis.
Kehamilan merupakan momen bahagia bagi semua ibu hamil dan salah satu hal yang menjadi fokus utama di masa penting ini tentunya adalah kesehatan janin. Untuk mengetahui kondisi kesehatan dan tumbuh kembang janin, umumnya dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan, termasuk USG.
Namun, sebetulnya cara mengetahui janin sehat tidak selalu harus dilakukan dengan mengandalkan mesin USG. Ada beberapa cara mengetahui janin sehat tanpa USG yang bisa dilakukan untuk memastikan apakah kondisi janin sehat selama kehamilan.
Cara Mengetahui Janin Sehat Tanpa USG
Jika Bumil penasaran apakah kondisi janin sehat tetapi jadwal kontrol ke dokter masih lama untuk menjalani pemeriksaan kehamilan, tidak perlu khawatir. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengetahui janin sehat tanpa USG yang dapat Bumil lakukan:
1. Memperhatikan keluhan yang terjadi selama hamil
Saat hamil Bumil mungkin akan mengalami berbagai keluhan, seperti mual muntah saat trimester 1 atau sering buang air kecil pada trimester 3. Keluhan ini terkadang bisa terasa mengganggu, tetapi sebenarnya merupakan tanda bahwa janin sehat. Ini terjadi karena hormon di tubuh Bumil sedang meningkat guna menunjang kesehatan janin.
Sebaliknya, kondisi janin bermasalah ditandai dengan adanya perdarahan berat dari vagina yang disertai gumpalan mirip daging serta kram perut yang hebat. Jika mengalami tanda-tanda ini, Bumil dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat karena kondisi tersebut bisa menjadi tanda keguguran.
2. Melihat adanya kenaikan berat badan ibu hamil
Adanya peningkatan berat badan pada ibu hamil juga bisa menjadi salah satu cara mengetahui janin sehat tanpa USG. Normalnya, ibu hamil mengalami kenaikan berat badan sebesar 11,5 kg hingga 16 kg di sepanjang masa kehamilan.
Setiap trimester memiliki kriteria kenaikan berat badan yang berbeda-beda. Pada trimester pertama, normalnya Bumil mengalami peningkatan berat badan sebanyak 2–4 kg, sedangkan kenaikan berat badan pada trimester kedua dan ketiga adalah sekitar 0,5–1,5 kg setiap minggunya.
Kenaikan berat badan Bumil kurang dari yang seharusnya berisiko menimbulkan masalah kesehatan pada janin. Oleh karena itu, kenaikan berat badan Bumil menjadi salah satu cara mengetahui janin sehat tanpa USG.
3. Memantau pergerakan janin
Gerakan janin yang aktif dan teratur merupakan salah satu tanda bahwa janin dalam keadaan sehat. Umumnya, pergerakan janin baru bisa Bumil rasakan ketika janin memasuki usia kehamilan 18–25 minggu. Memantau gerakan janin merupakan salah satu hal penting untuk Bumil lakukan.
Tidak hanya untuk menjalin ikatan batin antara Bumil dan janin, memantau pergerakan janin juga bermanfaat untuk mengetahui kondisi kesehatan janin. Oleh karena itu, untuk memastikan kondisi janin sehat tanpa melakukan USG, Bumil perlu rutin memantau pergerakan janin dengan cara menghitung berapa kali janin bergerak dalam satu hari.
Meski pergerakan janin tidak muncul setiap waktu, Bumil dapat melakukan penghitungan acak selama 2 jam. Biasanya, Bumil akan merasakan gerakan atau tendangan janin kurang lebih 10 kali dalam 2 jam.
4. Memeriksa detak jantung janin
Bila enggan melakukan pemeriksaan USG, Bumil bisa menjalani pemeriksaan detak jantung janin menggunakan alat yang disebut Doppler. Alat ini dapat mendeteksi jumlah detak jantung janin dengan memanfaatkan gelombang suara (ultrasound). Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh bidan ataupun dokter tanpa melakukan pemeriksaan USG.
Mendengar suara detak jantung janin dapat menjadi tanda bahwa janin sehat dan berkembang dengan baik. Detak jantung janin yang normal umumnya berkisar antara 110–160 kali per menit.
5. Melakukan pemeriksaan posisi janin
Menjelang akhir kehamilan atau tepatnya pada minggu ke-37, umumnya janin sudah mulai mencari jalan untuk proses persalinan. Pada minggu ini, Bumil akan merasakan sedikit tekanan di perut bagian bawah atau panggul, sehingga bisa menjadi salah satu tanda bahwa janin sudah masuk ke dalam jalan lahir dan janin dalam keadaan sehat.
Selain itu, Bumil dapat melakukan pemeriksaan posisi janin dengan cara meraba bagian atas dan bagian bawah perut. Jika bagian bawah perut Bumil teraba lebih keras dan bulat, sementara bagian atas perut teraba lebih lunak, kondisi tersebut menunjukkan bahwa posisi kepala bayi sudah berada di bawah. Pastikan untuk melakukan cara tersebut dengan perlahan dan lembut, ya Bumil.
Pemeriksaan posisi janin akan lebih akurat bila dilakukan oleh tenaga medis, seperti bidan ataupun dokter. Oleh karena itu, jangan ragu untuk memeriksakan kehamilan ke dokter untuk mengetahui secara pasti posisi janin.
Meski terdapat cara mengetahui janin sehat tanpa USG, alangkah baiknya jika Bumil tetap melakukan USG setidaknya 2 kali selama kehamilan. Dengan melakukan pemeriksaan USG, Bumil dapat mengetahui perkembangan, kondisi kesehatan, jenis kelamin, hingga adanya kelainan pada janin.
Oleh karena itu, pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter penting untuk Bumil lakukan agar kondisi kesehatan janin dan Bumil dapat terpantau.