Obat luka diabetes di apotek bermanfaat untuk merawat dan mempercepat penyembuhan luka. Meski begitu, pemilihan dan penggunaan obat-obatan ini perlu disesuaikan dengan derajat luka diabetes, sehingga penting untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.
Diabetes terjadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi. Kondisi ini bisa membuat penderitanya mengalami gangguan pada pembuluh darah, sehingga tubuhnya mudah terluka dan proses penyembuhan lukanya juga lebih lambat.
Selain itu, diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf yang membuat penderitanya tidak merasa nyeri saat terluka, sehingga lukanya sering kali baru disadari dan diobati ketika kondisinya sudah parah.
Untuk mengatasi luka diabetes, dokter akan menganjurkan penderita menggunakan obat luka diabetes di apotek. Obat-obatan tersebut berfungsi untuk merawat luka, mencegah perburukan luka, dan mempercepat penyembuhan luka.
Derajat Luka Diabetes
Sebelum membahas obat luka diabetes yang dijual di apotek, Anda perlu memahami lebih dahulu derajat luka diabetes berdasarkan tingkat keparahannya. Meski luka bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, penderita diabetes lebih sering mengalami luka di area kaki.
Jenis luka yang dialami bisa berupa goresan atau lecet. Namun, jika tidak ditangani, luka tersebut cenderung cepat dan mudah mengalami perburukan. Berdasarkan keparahannya, luka diabetes terbagi menjadi beberapa derajat, yaitu:
- Derajat 1: Luka di permukaan kulit, seperti lecet, kapalan, atau luka gores
- Derajat 2: Borok atau luka terbuka tanpa disertai adanya nanah
- Derajat 3: Borok disertai nanah
- Derajat 4: Luka mengalami pembusukan (gangrene)
Beragam Jenis Obat Luka Diabetes di Apotek
Penanganan luka akibat diabetes dengan obat di apotek perlu disesuaikan dengan derajat keparahannya. Luka yang masih ringan biasanya hanya memerlukan perawatan mandiri yang sederhana.
Bila sudah membentuk borok atau ulkus, luka diabetes memerlukan pengobatan dan perawatan luka dari dokter. Setelah itu, dokter akan memberi tahu cara merawat luka yang tepat di rumah, meliputi penggantian perban secara rutin dan penggunaan obat oles medis.
Guna membantu penyembuhan luka, berikut ini adalah jenis-jenis obat luka diabetes di apotek yang umum digunakan untuk merawat dan mencegah perburukan luka:
1. Cairan NaCl 0,9%
Cairan infus yang mengandung NaCl 0,9% digunakan untuk membersihkan dan mengangkat jaringan mati pada luka. Prosedur ini baik untuk mendukung pembentukan jaringan baru, sehingga penyembuhan luka bisa lebih cepat.
Proses pembersihan luka dengan mengangkat jaringan mati disebut dengan debridement. Tindakan ini dilakukan oleh dokter atau petugas medis ketika luka yang dialami sudah berupa borok.
2. Antibiotik
Bila ada komplikasi infeksi bakteri di luka, penderita diabetes perlu menggunakan antibiotik, misalnya antibiotik oles dalam bentuk krim atau salep. Tujuannya untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan mempercepat penyembuhan luka.
Namun, jika infeksi tergolong berat sampai menimbulkan gejala, seperti demam atau luka bernanah, dokter juga akan meresepkan antibiotik yang diminum (antibiotik oral.
3. Antiseptik
Obat luka diabetes di apotek lainnya adalah antiseptik. Larutan ini bermanfaat untuk membersihkan dan membunuh kuman penyebab luka. Contoh antiseptik yang bisa digunakan untuk luka adalah povidone iodine atau alkohol.
Akan tetapi, pemakaian antiseptik hanya dianjurkan pada kulit di sekitar luka, bukan di lukanya. Ini karena antiseptik bisa merusak jaringan pada luka.
4. Asam salisilat
Asam salisilat juga termasuk obat luka diabetes yang bisa dibeli di apotek. Obat ini tersedia dalam bentuk gel, krim, atau plester. Penggunaannya tidak untuk luka terbuka, melainkan untuk mengatasi luka diabetes yang berbentuk kapalan.
5. Gel luka
Obat luka diabetes berbentuk gel juga bisa dibeli di apotek dengan resep dokter. Obat-obatan untuk luka diabetes umumnya mengandung koloid, gliserin, selulosa, atau sodium hialuronat.
Semua zat tersebut berfungsi untuk menjaga kelembapan luka diabetes dan mendukung proses penyembuhannya. Oleh karena itu, obat ini biasanya dioleskan ketika luka akan dibalut dengan perban setelah prosedur debridement.
6. Platelet derived growth factors (PDGF)
PDGF adalah suatu zat yang bisa merangsang pertumbuhan sel baru. Obat oles dengan kandungan PDGF bermanfaat untuk merawat luka dan mempercepat proses penyembuhan luka diabetes.
Salah satu contoh obat ini adalah becaplermin yang berbentuk gel. Obat ini memerlukan resep dari dokter dan biasanya dioleskan pada luka setelah debridement.
Selain memakai obat luka diabetes di apotek, penderita diabetes harus tetap menggunakan obat-obatan diabetes yang telah diresepkan oleh dokter. Pasalnya, pengobatan luka dan proses penyembuhannya tidak akan efektif bila kadar gula darah belum stabil.
Penderita diabetes juga dianjurkan untuk melakukan beberapa hal berikut untuk mencegah perburukan kondisi luka, yaitu:
- Membersihkan luka secara rutin
- Merawat luka secara higienis
- Menutup luka menggunakan perban
- Menggunakan alas kaki baik di dalam maupun luar rumah
- Melakukan kontrol secara rutin ke dokter sesuai anjurannya
- Memilih makanan dan mengatur pola makan yang tepat untuk diabetes
- Menerapkan pola hidup sehat, meliputi berhenti merokok, tidur yang cukup, dan mencukupi kebutuhan cairan
Jika luka yang dialami tidak kunjung sembuh dalam 1 minggu atau justru memburuk meski sudah menggunakan obat luka diabetes yang dijual di apotek, jangan tunda untuk mengonsultasikan kondisi tersebut ke dokter. Konsultasi dapat dilakukan secara cepat melalui Chat Bersama Dokter.