Muncul anjuran untuk menunda pemotongan tali pusat bayi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Penundaan ini ternyata dapat mendatangkan banyak manfaat bagi bayi. Namun, terlepas dari manfaatnya, ada pula risiko yang mengintai.
Selama ini, pemotongan tali pusat dilakukan dalam waktu 10–30 detik setelah bayi lahir. Proses ini diperlukan agar bayi baru lahir dapat segera diperiksa dan dirawat oleh dokter.
Namun, pada metode menunda pemotongan tali pusar, dokter mungkin akan menunggu selama 1–3 menit setelah bayi lahir hingga tali pusat berhenti berdenyut. Ini menandakan kalau aliran darah sudah berhenti dengan sendirinya.
Manfaat Menunda Memotong Tali Pusat
Menunda memotong tali pusat punya banyak manfaat, yaitu:
1. Lebih banyak darah yang diterima bayi
Menunda memotong tali pusat memungkinkan lebih banyak darah yang ditransfer dari plasenta ke bayi. Dengan cara ini, volume darah bayi bisa meningkat hingga sekitar 30%.
2. Meningkatkan cadangan zat besi di tubuh bayi
Bertambahnya volume darah dapat meningkatkan kadar hemoglobin atau sel darah merah, sehingga jumlah zat besi yang disimpan di dalam tubuh bayi baru lahir juga akan meningkat.
Zat besi dibutuhkan untuk mencegah bayi mengalami anemia serta menunjang pertumbuhan dan perkembangan fungsi kognitifnya.
3. Membantu transisi bayi
Lebih banyak pasokan darah yang diterima oleh tubuh bayi saat lahir juga bisa membantunya beradaptasi dengan lebih baik terhadap lingkungan baru di luar rahim. Pergantian oksigen dalam darah bayi akan berjalan lebih mudah karena paru-paru mendapat cukup aliran darah.
4. Mendukung perkembangan saraf bayi
Dalam sebuah penelitian, anak-anak yang menjalani penundaan pemotongan tali pusat saat lahir memiliki pergerakan fisik dan kemampuan sosial yang lebih baik dibandingkan anak-anak yang tali pusatnya segera dipotong setelah lahir.
Atas dasar ini, menunda pemotongan tali pusar dikaitkan dengan perkembangan saraf bayi yang lebih baik.
5. Meningkatkan kerja sistem kekebalan tubuh bayi
Menunda pemotongan tali pusat diketahui dapat membantu meningkatkan aliran sel-sel kekebalan tubuh dari ibu ke bayi. Hal ini akan memperkuat daya tahan tubuh bayi, sehingga ia tidak mudah terserang penyakit, khususnya penyakit infeksi.
6. Mengurangi risiko ibu mengalami perdarahan
Penelitian menemukan bahwa penundaan pemotongan tali pusat dapat membantu mengurangi risiko perdarahan pasca persalinan maupun kebutuhan transfusi darah pada ibu setelah melahirkan.
Di samping manfaat di atas, menunda pemotongan tali pusat dapat memberikan manfaat bagi bayi yang lahir prematur. Manfaat tersebut dapat berupa:
- Meningkatkan sirkulasi dan volume darah dalam tubuh bayi
- Menurunkan risiko bayi mengalami perdarahan otak
- Menurunkan risiko bayi membutuhkan transfusi darah
- Menurunkan risiko bayi terkena necrotizing enterocolitis, yaitu kondisi berbahaya di mana terjadi kerusakan jaringan usus akibat peradangan
Risiko Menunda Pemotongan Tali Pusat
Meski memberikan banyak manfaat, menunda pemotongan tali pusat juga tidak luput dari risiko. Bayi yang tali pusatnya tidak langsung dipotong setelah lahir lebih berisiko mengalami sakit kuning karena tubuhnya mengandung zat besi yang berlebihan.
Meski demikian, kondisi ini relatif umum terjadi pada bayi baru lahir dan dapat diatasi dengan fototerapi, yaitu terapi di mana bayi disinari dengan cahaya khusus.
Kesimpulannya, penundaan pemotongan tali pusat memiliki lebih banyak manfaat daripada risikonya. Akan tetapi, pada kasus-kasus tertentu, pemotongan tali pusat harus segera dilakukan, misalnya pada bayi yang memiliki gangguan napas atau tidak langsung menangis setelah lahir sehingga membutuhkan resusitasi dan bantuan napas.
Jika kamu ingin menunda pemotongan tali pusat Si Kecil setelah lahir, sebaiknya diskusikan terlebih dulu dengan dokter. Dokter akan memberikan anjuran yang terbaik terkait prosedur ini sesuai kondisi kandungan dan janin.