Saat ini, PCR adalah metode pemeriksaan baku atau gold standard yang dinilai paling akurat untuk mendiagnosis COVID-19. Namun, seiring dengan munculnya berbagai varian virus Corona, mungkin banyak orang yang mempertanyakan, apakah tes PCR bisa membedakan jenis varian virus Corona?
Munculnya varian baru virus Corona, seperti varian Delta, mungkin mengkhawatirkan sebagian besar orang. Pasalnya, beberapa varian baru virus Corona tersebut diketahui bisa berkembang biak dan menyebar dengan lebih cepat, serta lebih mudah menginfeksi seseorang.
Tak hanya itu, varian virus Corona baru juga berpotensi menimbulkan gejala COVID-19 yang lebih berat.
Sejauh ini, selain dengan pemeriksaan fisik dari dokter, diagnosis COVID-19 masih mengandalkan metode tes PCR. Ini karena pemeriksaan PCR dapat mendeteksi keberadaan materi genetik virus Corona.
Apakah PCR Bisa Membedakan Jenis Varian Virus Corona? Ini Jawabannya
Tes PCR atau polymerase chain reaction adalah teknik pemeriksaan yang cukup akurat dan sensitif untuk mendeteksi materi genetik dari organisme tertentu, seperti virus. Saat ini, tes PCR banyak digunakan untuk mendiagnosis orang yang terinfeksi virus penyebab COVID-19, yaitu virus Corona atau SARS-CoV-2.
Namun, untuk mendeteksi varian virus Corona yang baru, diperlukan perluasan metode khusus, yaitu sekuensing DNA atau genomic sequencing virus Corona. Sayangnya, metode PCR dan sekuensing ini baru tersedia di laboratorium khusus yang meneliti pola genetik dan mutasi virus.
Selain itu, pemeriksaan genomic sequencing juga umumnya memerlukan waktu lebih, yakni sekitar 1−2 minggu. Waktu ini jauh lebih lama dibandingkan tes PCR yang hasilnya bisa keluar dalam 1−2 hari atau bahkan beberapa jam saja, tergantung laboratorium.
Jadi, metode tes PCR yang dilakukan di berbagai klinik atau rumah sakit saat ini tentu bisa mendeteksi apakah terdapat virus Corona atau tidak, baik virus Corona jenis awal maupun varian baru, tetapi belum bisa menentukan apakah seseorang terinfeksi virus Corona varian Alfa, Beta, Gamma, Delta, atau lambda.
Namun, jika seseorang dinyatakan positif COVID-19 dalam tes PCR, sampel yang diperiksa mungkin akan dikirim ke lembaga yang bertugas untuk memantau pola perubahan genetik virus Corona.
Di lembaga tersebut, sampel yang dikirim akan diperiksa dengan metode genomic sequencing untuk mendeteksi jenis varian virus Corona apa yang banyak bermunculan.
Meski demikian, hasil dari pemeriksaan sekuensing materi genetik virus Corona tersebut biasanya tidak dilampirkan di hasil tes PCR yang diberikan ke pasien, karena itu memang hanya untuk keperluan penelitian saja.
Tingkat Akurasi tes PCR untuk Mendeteksi Virus Corona Varian Baru
Meski virus Corona terus bermutasi, beberapa riset sejauh ini menyebutkan bahwa tes PCR masih cukup baik dan efektif untuk mendiagnosis COVID-19.
Selain itu, hingga saat ini, gejala dan penanganan COVID-19 akibat virus Corona varian awal dengan yang diakibatkan oleh virus Corona varian Alfa, Beta, Gamma, Delta, Lambda, Kappa, dan Omicron, termasuk Omicron XBB dan XBB 1.5 masih sama.
Untuk menekan penyebaran varian virus Corona yang lebih menular, tetaplah patuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dobel, menjaga jarak fisik dengan orang lain minimal 1 meter, rutin mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.
Anda juga dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19, karena hingga saat ini, riset menunjukkan bahwa beberapa jenis vaksin COVID-19 masih efektif untuk mencegah COVID-19 varian baru.
Bila Anda masih memiliki pertanyaan terkait efektivitas tes PCR untuk mendiagnosis COVID-19, khususnya varian baru, Anda dapat bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi ALODOKTER.
Di aplikasi ini, selain bisa chat dengan dokter, Anda juga bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit bila Anda memerlukan pemeriksaan langsung.