Coping mechanism adalah strategi yang dilakukan seseorang untuk mengatasi stres. Dengan memahami pentingnya coping mechanism dan belajar bagaimana cara menerapkannya, strategi ini bisa mengurangi dampak buruk akibat stres, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental.
Sederhananya, coping mechanism atau mekanisme koping adalah “taktik” yang digunakan seseorang untuk menghadapi situasi yang menyebabkan stres. Disadari atau tidak, setiap orang bisa memiliki strategi coping mechanism yang berbeda-beda.
Dengan memahami coping mechanism yang tepat, Anda pun bisa mengurangi tekanan emosional dan belajar beradaptasi dengan perubahan yang mungkin terjadi dalam hidup. Hasilnya, keseimbangan emosional tetap terjaga dengan baik.
Ingat, mempelajari coping mechanism bukan berarti Anda menghindar dari masalah, melainkan belajar untuk mengenali sumber stres dan mengambil langkah yang tepat untuk memperbaiki situasi. Sebaliknya, bersikap menghindar terjadi ketika Anda justru abai terhadap masalah yang sedang dihadapi.
Pentingnya Mempelajari Coping Mechanism
Setiap perubahan dalam hidup, baik positif maupun negatif, bisa menyebabkan stres, misalnya kehilangan pekerjaan, putus cinta, perceraian, atau kematian orang terdekat. Nah, semua perubahan ini menuntut seseorang untuk menyesuaikan diri dan beradaptasi.
Tanpa adanya coping mechanism yang tepat, perubahan yang terlalu banyak dan dalam waktu singkat bisa memicu masalah mental, seperti gangguan kecemasan dan depresi. Tidak jarang masalah kesehatan fisik juga berkembang atau menjadi lebih buruk akibat stres.
Berikut ini adalah beberapa efek samping yang bisa terjadi karena stres yang berkepanjangan:
- Sulit tidur
- Perubahan nafsu makan
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Badan pegal-pegal
- Kurangnya minat melakukan aktivitas yang dulunya disukai
- Peningkatan tekanan darah
Strategi Coping Mechanism yang Bisa Diterapkan
Secara umum, ada dua cara seseorang untuk mengatasi stres, yaitu dengan fokus pada masalah dan emosi. Berikut ini adalah penjelasannya:
Coping mechanism yang berfokus pada masalah
Cara ini dilakukan seseorang dengan menghadapi stres secara langsung dan mengambil tindakan untuk mengatasi penyebab stres tersebut. Artinya, strategi ini dapat mengubah situasi atau menghilangkan hal-hal yang membuat stres dalam hidup.
Contoh dari strategi coping mechanism yang berfokus pada masalah meliputi:
- Mencari bantuan konseling
- Menetapkan batasan pada diri sendiri
- Mengakhiri suatu hubungan dengan seseorang yang dianggap sebagai pemicu stres
- Mencatat hal-hal yang perlu dilakukan
Coping mechanism yang berfokus pada emosi
Strategi coping mechanism ini dilakukan dengan mengalihkan fokus dari masalah yang membuat stres. Alih-alih melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah, seseorang dengan coping mechanism ini cenderung fokus pada pengendalian perasaan dan kondisi emosionalnya sendiri.
Coping mechanism yang berfokus pada emosi bisa mengurangi reaksi yang tidak diinginkan atau berlebihan, misalnya menyakiti orang lain, bertindak agresif, atau melakukan sesuatu dengan semena-mena.
Dengan kata lain, pendekatan seperti ini bisa membantu Anda mengelola emosi. Ketika bisa mengelola respons emosional terhadap situasi tertentu, Anda juga akan merasa lebih baik dan lebih siap untuk menghadapi masalah.
Meski tidak memecahkan masalah secara langsung, cara ini cocok diterapkan untuk menghadapi situasi stres yang tidak bisa Anda ubah atau kendalikan, misalnya kematian orang terdekat.
Beberapa contoh perilaku coping mechanism yang berfokus pada emosi adalah:
- Melakukan terapi relaksasi, seperti yoga dan meditasi
- Mencoba introspeksi diri
- Membuat jurnal tentang pikiran atau perasaan yang dialami
- Berpikir positif dan memafkan orang yang telah menyakiti
Sebenarnya, setiap masalah bisa memiliki coping mechanism yang berbeda. Jadi, sesuaikanlah dengan hal-hal yang sedang Anda hadapi.
Jenis Coping Mechanism
Coping mechanism tidak selalu mengarah ke hal positif, tetapi ada juga yang negatif. Berikut ini adalah penjelasannya:
Coping mechanism yang sehat
Coping mechanism yang sehat bisa membantu menenangkan hati dan pikiran serta mengalihkan perhatian untuk sementara. Misalnya, jika Anda mengalami sesuatu yang buruk di tempat kerja, bermain dengan anak atau menonton film lucu mungkin bisa menghibur.
Selain itu, ada beberapa contoh lain dari coping mechanism yang sehat, yaitu:
- Merawat diri sendiri, misalnya mempercantik kuku, mengubah gaya rambut, dan menggunakan produk skincare secara rutin
- Melakukan sesuatu yang disukai, misalnya melukis, menonton konser, atau menjelajahi tempat-tempat baru
- Berolahraga teratur, seperti yoga, mendaki, atau bersepeda
- Membersihkan rumah, bercocok tanam, atau memasak makanan
- Bermain dengan hewan peliharaan.
- Menulis jurnal
Coping mechanism yang tidak sehat
Coping mechanism juga bisa mengarah ke hal buruk atau tidak sehat dan justru menimbulkan masalah yang lebih besar. Cara ini biasanya bersifat sementara dan hanya sekadar untuk mengalihkan perhatian dari stres. Namun, pada akhirnya strategi tersebut bisa menyebabkan kerusakan fisik dan emosional.
Berikut ini adalah beberapa contoh coping mechanism yang tidak sehat:
- Minum minuman beralkohol secara berlebihan
- Menggunakan obat-obatan terlarang
- Menyakiti diri sendiri
- Makan secara berlebihan
- Mengisolasi diri sendiri
- Tidur yang terlalu lama
- Berbelanja secara impulsif
Meski penting untuk meringankan masalah, coping mechanism seharusnya tidak terus-menerus mengalihkan perhatian Anda dari kenyataan yang perlu dihadapi. Jika Anda kesulitan menemukan coping mechanism yang tepat, jangan ragu berkonsultasi dengan psikolog, ya.