Endoskopi kapsul adalah prosedur yang dilakukan dengan cara menelan kapsul berisi kamera nirkabel. Endoskopi ini digunakan untuk memeriksa kondisi saluran pencernaan pasien yang sulit menjalani endoskopi konvensional.
Kapsul yang digunakan pada endoskopi ini akan mengambil foto dan merekam saluran pencernaan, kemudian keluar melalui tinja.
Untuk melihat hasil rekaman, endoskopi kapsul dilengkapi dengan elektroda dan alat perekam. Elektroda dipasang di bagian dada dan perut untuk menerima data dari kapsul. Sementara alat perekam dilingkarkan di badan untuk menyimpan data yang berisi rekaman kondisi saluran pencernaan.
Tujuan dan Indikasi Endoskopi Kapsul
Endoskopi kapsul dapat diterapkan pada semua kelompok usia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Umumnya, endoskopi kapsul dilakukan pada pasien yang mengalami gejala gangguan saluran pencernaan, seperti:
- Nyeri atau kram di perut
- BAB berdarah
- Diare
- Perut kembung
- Mual dan muntah
- Berat badan menurun secara drastis
Adapun beberapa tujuan dokter untuk melakukan endoskopi kapsul yaitu:
- Mencari tahu penyebab perdarahan saluran pencernaan
- Mendiagnosis radang usus, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif
- Mendiagnosis penyakit celiac
- Mendiagnosis tumor atau kanker di saluran pencernaan
- Mendeteksi polip di saluran pencernaan
- Memeriksa kerongkongan untuk mendeteksi luka atau varises esofagus
Endoskopi kapsul memiliki beberapa kelebihan daripada endoskopi konvensional, yaitu:
- Dapat merekam gambar hingga usus halus, sedangkan endoskopi konvensional biasanya hanya mencapai usus dua belas jari dan usus besar
- Tidak perlu dilakukan dalam keadaan bius total
Namun, tidak seperti endoskopi biasa, endoskopi kapsul hanya bisa digunakan untuk mendeteksi dan mendiagnosis suatu penyakit. Prosedur ini tidak bisa digunakan untuk membantu operasi atau biopsi.
Peringatan dan Larangan Endoskopi Kapsul
Meski dapat dilakukan pada siapa saja, endoskopi kapsul tidak disarankan pada orang dengan kondisi berikut:
- Menderita demensia
- Mengalami sulit menelan (disfagia)
- Sedang hamil
- Diduga memiliki penyempitan, saluran abnormal (fistula), atau penyumbatan di saluran pencernaan
Selain kondisi di atas, endoskopi kapsul juga tidak disarankan pada pasien yang menggunakan alat pacu jantung. Hal ini karena fungsi dan kerja kapsul maupun alat pacu jantung dapat saling mengganggu satu dengan yang lain.
Sebelum Endoskopi Kapsul
Sebelum menjalani endoskopi kapsul, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pasien, yaitu:
- Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat, terutama aspirin, bismuth subsasilat, atau pengencer darah. Informasikan juga kepada dokter jika sedang mengonsumsi suplemen atau obat herbal.
- Beri tahu dokter terkait riwayat kesehatan Anda, termasuk bila pernah menjalani operasi atau pemasangan alat dalam tubuh, seperti alat pacu jantung.
- Beri tahu dokter jika memiliki alergi.
- Jangan mengonsumsi minuman berwarna, seperti kopi atau teh, 1 hari sebelum prosedur.
- Jika Anda merokok, hentikan kebiasaan tersebut 24 jam sebelum prosedur.
- Jangan makan dan minum selama 10–12 jam sebelum prosedur.
- Konsumsilah obat pencahar sesuai saran dokter untuk mengosongkan saluran pencernaan sehingga gambar yang diambil kapsul endoskopi dapat lebih jelas.
- Cukurlah rambut di area perut dan dada yang akan ditempelkan elektroda.
- Kenakan pakaian yang longgar untuk memberi ruang agar elektroda dan alat perekam dapat terpasang dengan baik.
Prosedur Endoskopi Kapsul
Endoskopi kapsul dilakukan di rumah sakit. Sebelum menjalankan prosedur ini, dokter akan menjelaskan apa saja yang akan dilakukan dalam prosedur tersebut. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam prosedur endoskopi:
Memasang alat perekam dan elektroda
Sebagai awalan, dokter akan memasang elektroda yang terhubung dengan alat perekam. Elektroda ini berfungsi menerima gambar yang telah diambil oleh kapsul ketika bergerak di saluran pencernaan. Gambar yang telah diterima elektroda akan dikirimkan dan disimpan pada alat perekam.
Tergantung pada jenis kapsul, dokter dapat memasang beberapa perekat elektroda di perut dan dada, atau elektroda dalam bentuk sabuk yang dipakai di pinggang. Meski bentuknya berbeda, keduanya memiliki fungsi yang sama.
Menelan kapsul endoskopi
Setelah alat perekam dan elektroda terpasang, dokter akan meminta pasien untuk menelan kapsul endoskopi. Kapsul ini berukuran seperti vitamin yang besar.
Kapsul yang ditelan akan mengalir di sepanjang saluran pencernaan, kemudian kamera di dalam kapsul akan merekam saluran pencernaan tersebut. Pasien tidak akan merasakan apa-apa selama kapsul berada di dalam saluran pencernaan. Oleh karena itu, pasien dapat beraktivitas seperti biasa selama 8 jam.
Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pasien selama menelan kapsul, yaitu:
- Menunggu setidaknya 2 jam setelah kapsul ditelan jika ingin minum
- Menunggu setidaknya 4 jam setelah kapsul ditelan jika ingin mengonsumsi makanan ringan
- Menghindari aktivitas berat, terutama yang melibatkan gerakan tiba-tiba atau membungkuk
- Memastikan alat perekam dan elektroda selalu dalam keadaan kering
Setelah Endoskopi Kapsul
Endoskopi kapsul dianggap telah selesai 8 jam setelah pasien menelan kapsul atau jika pasien telah mengeluarkan kapsul melalui BAB. Jika salah satu dari kedua hal tersebut terjadi, pasien boleh langsung melepas alat perekam dan elektroda secara mandiri sesuai instruksi dokter.
Setelah itu, pasien akan diminta kembali ke dokter untuk memberikan alat perekam dan elektroda, serta mendengarkan penjelasan dokter terkait hasil pemeriksaan.
Perlu diketahui bahwa kapsul endoskopi dapat keluar melalui tinja setelah beberapa jam atau beberapa hari. Pasien perlu ke dokter jika setelah 2 minggu kapsul tidak tampak keluar bersama tinja. Dokter akan menjalankan foto Rontgen untuk memastikan apakah kapsul sudah keluar atau belum.
Komplikasi atau Efek Samping Endoskopi Kapsul
Endoskopi kapsul umumnya jarang menimbulkan komplikasi. Namun, pada beberapa kasus, kapsul dapat tersangkut di saluran pencernaan dan tidak bisa keluar bersama tinja.
Tersangkutnya kapsul lebih berisiko terjadi pada pasien yang pernah mengalami penyempitan usus, misalnya akibat menderita penyakit radang usus atau pernah menjalani operasi di usus.
Kapsul endoskopi yang tidak keluar dari dalam tubuh juga dapat menyebabkan kondisi yang serius, yaitu penyumbatan usus. Oleh karena itu, segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala berikut:
- Sakit perut parah
- Perut membesar
- Muntah-muntah
- Sembelit
- Demam
- Hilang nafsu makan