Untuk mendiagnosis infeksi saluran kemih, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, mulai dari tanya jawab (anamnesis), pemeriksaan fisik, hingga tes-tes penunjang. Tujuannya adalah untuk memastikan penyebab infeksi saluran kemih kemudian menentukan metode pengobatan yang sesuai.
Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih
Untuk mendiagnosis infeksi saluran kemih, dokter akan melakukan hal-hal berikut:
Tanya jawab
Pada tahap awal pemeriksaan, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut kepada pasien:
- Keluhan yang dialami dan berapa lama gejala berlangsung
- Tingkat keparahan nyeri yang dirasakan
- Kondisi terkini, misalnya apakah pasien sedang hamil
- Penyakit yang pernah dialami, termasuk infeksi kandung kemih atau infeksi ginjal
- Frekuensi buang air besarÂ
- Kegiatan atau aktivitas yang membuat keluhan mereda
- Riwayat hubungan seksual
- Perawatan medis yang pernah atau sedang dijalani
Pemeriksaan fisik
Setelah tanya jawab, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Hal ini untuk mengetahui:
- Suhu tubuh
- Nyeri di bagian punggung bawah, perut, atau area pertemuan tulang panggul dan perut bagian bawah
- Kondisi alat kelamin atau rektum (anus bagian dalam)
Pemeriksaan penunjang
Selanjutnya, untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Tes urine atau urinalisis, untuk mendeteksi keberadaan sel darah putih, sel darah merah, atau bakteri di dalam urine
- Kultur urine, untuk menentukan jenis bakteri penyebab infeksi saluran kemih
- USG, CT scan, atau MRI, untuk melihat kemungkinan adanya kelainan di saluran kemih
- Sistoskopi, untuk memeriksa kondisi uretra dan kandung kemihÂ
Pemeriksaan untuk menentukan penyebab infeksi saluran kemih pada orang yang baru pertama kali terinfeksi dan pasien yang sering kambuh bisa saja berbeda. Oleh karena itu, berkonsultasilah lewat Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan saran yang lengkap mengenai kondisi Anda.