Melakukan tes mata secara rutin penting untuk menjaga kesehatan mata Anda.
Tes mata tidak hanya ditujukan untuk mereka yang memiliki masalah pada penglihatan. Tes mata juga dapat mendeteksi berbagai penyakit mata sebelum gejalanya muncul.
Tes Mata, Untuk Apa?
Banyak masalah pada mata yang tidak memiliki gejala atau tidak jelas tanda-tandanya, terutama pada tahap awal. Inilah alasan mengapa tes mata perlu dilakukan. Jika diagnosis sudah didapat sejak dini, pengobatan yang tepat dan berpotensi menyelamatkan penglihatan pun dapat segera dilakukan.
Dengan tes mata, kita juga bisa mengetahui tanda-tanda awal kondisi kesehatan lainnya. Menurut salah seorang dokter mata, mata dapat bertindak sebagai indikator kesehatan seseorang secara keseluruhan. Pasien dengan pandangan kabur bisa mengidap penyakit diabetes, tumor, atau bahkan stroke. Mata kering bisa menjadi penanda seseorang terkena penyakit tiroid, rheumatoid arthritis, atau lupus. Gerakan mata yang tidak biasa dapat mengindikasikan adanya penyakit multiple sclerosis. Sedangkan mata merah dan gatal bisa menunjukkan adanya alergi terhadap lensa kontak yang tidak disadari.
Tes mata pun dapat dilakukan guna mencari kerusakan pada saraf mata setelah stroke, cedera kepala, atau kondisi lain yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak. Untuk mereka yang melamar pekerjaan dalam bidang elektronik, transportasi, militer, atau yang membutuhkan kemampuan dalam membedakan warna, tes kesehatan pada bagian tubuh yang satu ini juga penting untuk dilaksanakan.
Kapan Harus Tes Mata?
Seberapa sering seseorang harus melakukan tes mata ditentukan oleh beberapa faktor seperti usia, kesehatan, dan apakah memiliki risiko mengidap masalah mata.
- Bayi usia 6-8 minggu, diperiksa apakah mata Si Kecil mengikuti objek menarik, berwarna-warni, atau wajah seseorang.
- Bayi usia 2-3 bulan, apakah Si Kecil mencoba meraih barang yang mereka lihat.
- Bayi usia 3-5 bulan, apakah Si Kecil mulai meniru ekspresi wajah dan memerhatikan berbagai hal lebih dekat.
- Bayi usia 6-12 bulan, apakah Si Kecil fokus pada hal-hal yang dekat dan jauh serta memerhatikan foto dan gambar.
- Anak usia di bawah 3 tahun mungkin akan diperiksa untuk mengetahui masalah mata yang paling umum seperti mata juling, lazy eye (mata malas).
- Setelah itu, di usia antara 3 hingga 5 tahun, anak bisa menjalani pemeriksaan mata yang lebih luas.
- Jika sudah memasuki usia sekolah, Si Kecil harus diperiksa penglihatannya sebelum masuk kelas satu sekolah dasar (1 SD). Jika tidak ada gejala penyakit mata dan tidak ada riwayat keluarga dengan masalah penglihatan, tes mata bisa dilakukan ulang setiap satu atau dua tahun sekali. Atau lakukan tes mata sesuai saran dokter mata.
- Usia 20-an dan 30-an disarankan untuk lakukan tes mata setiap lima sampai 10 tahun.sia 40-54 tahun setiap dua hingga empat tahun sekali.
- Usia 55-64 tahun setiap satu hingga tiga tahun sekali.
- Usia di atas 65 tahun setiap satu atau dua tahun sekali.
Perlu diingat, tes mata bisa lebih sering dilakukan jika seseorang menggunakan kacamata atau lensa kontak, memiliki penyakit kronis yang bisa mengakibatkan munculnya penyakit mata (contohnya penyakit diabetes), dan ada riwayat penyakit mata dalam keluarga.
Yuk, jaga kesehatan dan lakukan tes mata Anda mulai dari sekarang.