Wanita yang mengalami kehamilan palsu (pseudocyesis) bisa merasakan tanda-tanda yang mirip dengan kehamilan sebenarnya. Padahal, kenyataannya tidak hamil. Tanda yang dirasakan bisa berlangsung selama beberapa minggu, bahkan hingga berbulan-bulan layaknya wanita hamil.
Wanita yang menderita pseudocyesis sangat yakin bahwa dirinya benar-benar hamil dan sulit untuk menerima fakta bahwa sebenarnya kehamilan tersebut tidak ada. Hal ini terjadi karena ia merasakan berbagai gejala kehamilan, kecuali keberadaan janin yang hanya bisa dipastikan dengan USG.
Kondisi kejiwaan dan riwayat pengobatan tertentu bisa berperan dalam munculnya fenomena kehamilan palsu.
Ini Penyebab Kehamilan Palsu
Sebenarnya, penyebab pasti kehamilan palsu hingga saat ini masih belum diketahui. Namun, ada sejumlah faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko seorang wanita menunjukkan gejala kehamilan palsu. Faktor-faktor tersebut meliputi:
Faktor psikologis
Salah satu dugaan penyebab terjadinya kehamilan palsu adalah adanya masalah psikologis, seperti depresi atau stres berat karena belum memiliki anak.
Sebagai contoh, ketika seorang wanita sudah sangat mendambakan kehadiran buah hati, khususnya bila ia telah berkali-kali keguguran atau dinyatakan mandul, tubuhnya mungkin secara tidak sadar menciptakan tanda-tanda kehamilan.
Otak kemudian akan salah menafsirkan tanda-tanda tersebut dan mengeluarkan hormon kehamilan. Hal ini kemudian menyebabkan munculnya gejala kehamilan, seperti perut atau buah dada yang membesar.
Hal inilah yang membuat ia akan seperti sedang berbadan dua. Namun, sebetulnya kehamilan tersebut tidak nyata karena tidak ada janin yang dikandung di dalam rahim.
Kondisi kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan juga dapat menimbulkan gejala yang menyerupai tanda-tanda kehamilan. Kondisi kesehatan itu dapat berupa obesitas, tumor atau kanker ovarium, dan depresi berat.
Tanda-Tanda Mengalami Kehamilan Palsu
Wanita yang mengalami kehamilan palsu akan merasakan beragam gejala yang mirip dialami oleh wanita yang hamil, seperti:
- Mual dan muntah
- Telat menstruasi atau tidak mendapat haid
- Perut membuncit, tetapi bukan karena adanya janin di dalam rahim
- Payudara membesar
- Merasa ada gerakan janin di dalam perut
- Pertambahan berat badan
- Penurunan nafsu makan
- Adanya sensasi mirip kontraksi
Kondisi ini sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan guna memastikan bahwa gejala-gejala tersebut disebabkan oleh kehamilan asli atau bukan.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh dokter meliputi pemeriksaan fisik, tes kehamilan, dan USG untuk melihat apakah terdapat janin di dalam kandungan. Apabila terbukti bahwa gejala yang dialami adalah kehamilan palsu, dokter akan menyampaikan ciri-ciri yang dialami bukanlah karena kehamilan asli.
Dokter juga akan memberikan dukungan emosional dan penanganan lebih lanjut, seperti menyarankan konseling atau psikoterapi, untuk mencegah atau mengatasi masalah yang berkaitan dengan psikologis. Dokter juga bisa menyarankan program hamil atau memberikan penanganan bila ditemukan kondisi kesehatan yang berkaitan dengan tanda-tanda kehamilan yang dialami.
Bila punya pertanyaan lain seputar kehamilan, terutama kehamilan palsu, kamu juga bisa bertanya-tanya pada dokter melalui chat, lho.