Anuria adalah gangguan pada ginjal yang menyebabkan tubuh tidak mampu memproduksi urine. Penderita anuria biasanya tidak buang air kecil dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Anuria termasuk masalah kesehatan serius yang perlu penanganan dari dokter.
Ginjal yang sehat umumnya dapat menghasilkan urine lebih dari 500 ml per hari. Namun, pada penderita anuria, produksi urine mengalami penurun dratis, yaitu menjadi 0–100 ml per hari.
Anuria tidak boleh dibiarkan tanpa penanganan. Urine yang menumpuk di dalam tubuh bisa menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa.
Berbagai Penyakit Penyebab Anuria
Anuria bukanlah penyakit, melainkan tanda dari kondisi medis lain. Berikut adalah kondisi medis yang menyebabkan terjadinya anuria:
1. Gagal ginjal
Gagal ginjal adalah kondisi ketika ginjal tidak mampu menyaring darah dan mengeluarkan limbah dari dalam tubuh. Gagal ginjal bisa terjadi secara mendadak atau bertahap hingga menyebabkan kerusakan ginjal dalam jangka panjang (gagal ginjal kronis).
Anuria menandakan bahwa ginjal sudah tidak dapat berfungsi sama sekali. Gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis merupakan kondisi yang perlu mendapatkan penanganan dari dokter.
2. Batu ginjal
Batu ginjal merupakan kondisi ketika zat mineral di dalam urine mengendap dan menumpuk sehingga membentuk batu. Ukuran batu ginjal ada yang sekecil pasir hingga sebesar bola golf.
Batu ginjal yang berukuran kecil bisa keluar dengan sendirinya melalui saluran kemih. Sementara itu, batu ginjal yang berukuran besar bisa menyumbat saluran kemih dan menghalangi keluarnya urine hingga terjadilah anuria.
3. Penyakit ginjal kronis
Penyakit ginjal kronis adalah kondisi yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal secara bertahap. Pada tahap lanjut, penyakit ginjal kronis bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal yang menyebabkan penumpukan cairan, elektrolit, dan sisa metabolisme di dalam tubuh.
4. Tumor ginjal
Tumor atau kanker ginjal dapat mengganggu fungsi ginjal dalam menghasilkan urine. Selain itu, tumor yang tumbuh di ginjal juga dapat menekan dan menghambat saluran tempat keluarnya urine. Kondisi inilah yang membuat tumor ginjal dapat menyebabkan terjadinya anuria.
5. Diabetes
Diabetes yang dibiarkan tanpa penanganan dapat merusak pembuluh darah yang menuju ginjal. Kondisi ini membuat aliran darah ke organ tersebut menjadi terhenti, sehingga ginjal tidak bisa berfungsi dengan baik.
Selain menurunkan fungsi ginjal, diabetes yang tidak terkendali juga bisa menyebabkan komplikasi yang disebut nefropati diabetik.
6. Hipertensi
Sama seperti diabetes, hipertensi yang tidak terkendali juga bisa menyebabkan pembuluh darah yang ada dalam ginjal menjadi rusak, menyempit, dan melemah. Pembuluh darah yang rusak ini tidak mampu mengalirkan cukup darah ke ginjal, sehingga ginjal kehilangan fungsinya dan tidak dapat menghasilkan urine.
7. Retensi urine
Retensi urine adalah gangguan pada kandung kemih yang membuat penderitanya kesulitan untuk mengeluarkan urine.
Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan terjadinya retensi urine, yaitu pembesaran prostat, infeksi saluran kemih (ISK), gangguan pada saraf atau otot yang mengatur proses buang air kecil, dan efek samping obat-obatan tertentu.
Cara Mengobati Anuria
Anuria bisa disebabkan oleh banyak hal. Oleh karena itu, agar dapat ditangani dengan tepat, kondisi ini perlu didiagnosis terlebih dahulu oleh dokter ginjal.
Untuk mendiagnosis anuria, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Tes darah
- Tes urine
- Pemeriksaan radiologi, seperti USG, pielografi, Rontgen, MRI, dan CT scan
- Biopsi ginjal
Setelah diketahui penyebab terjadinya anuria, dokter dapat memberikan penanganan sesuai penyebabnya. Berikut adalah beberapa pengobatan anuria yang dapat diberikan oleh dokter:
1. Pemberian obat-obatan
Pemberian obat-obatan akan disesuaikan dengan penyebab terjadinya anuria. Misalnya, jika anuria disebabkan oleh diabetes, dokter akan meresepkan obat-obatan yang berguna untuk mengontrol kadar gula darah.
2. Pemasangan kateter
Anuria yang disebabkan oleh retensi urine dapat ditangani dengan pemasangan kateter. Setelah kateter terpasang, aliran urine dari tubuh akan keluar dengan sendirinya.
3. Cuci darah
Pada penderita anuria yang disebabkan oleh gagal ginjal kronis, dokter akan melakukan prosedur dialisis atau cuci darah untuk mengeluarkan cairan dan zat sisa metabolisme dari dalam tubuh.
4. Operasi
Untuk menangani anuria yang disebabkan oleh batu ginjal, dokter dapat melakukan tindakan operasi yang disebut ESWL (extracorporeal shock wave lithotripsy) guna memecah batu ginjal yang ada di saluran kemih.
Sementara itu, untuk anuria yang disebabkan oleh tumor ginjal, dokter dapat merekomendasikan kemoterapi, terapi radiasi, atau operasi. Namun, ini tergantung pada ukuran dan jenis tumor. Transplantasi ginjal dianggap sebagai pilihan terakhir untuk mengatasi gangguan ginjal yang parah.
Untuk mencegah terjadinya anuria, Anda perlu menjaga kesehatan ginjal dengan cara menjalani pola hidup sehat, seperti:
- Mengonsumsi makanan bergizi
- Rutin berolahraga
- Mengonsumi air minimal 8 gelas sehari
- Mengelola stres dengan baik
- Membatasi makanan yang tinggi akan garam dan gula
- Menghindari kebiasaan menahan buang air kecing
Anuria adalah kondisi kegawatdaruratan medis yang tidak boleh dianggap sepele. Jika Anda mengalami kondisi tersebut, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.