Kista adalah benjolan di bawah kulit yang berisi cairan, udara, nanah, atau zat padat seperti rambut. Benjolan ini dapat tumbuh di bagian tubuh mana pun dan umumnya tidak bersifat kanker atau tumor ganas.
Meski umumnya tumbuh di bawah kulit, kista juga dapat tumbuh di organ dalam tubuh, seperti indung telur (ovarium). Kista biasanya membesar dengan lambat dan biasanya tidak menimbulkan nyeri. Namun, nyeri dapat timbul jika kista membesar dan menekan organ, pecah, terinfeksi, atau tumbuh di daerah yang sensitif.
Penyebab Kista
Tergantung pada jenisnya, kista dapat terbentuk akibat:
- Infeksi
- Penyumbatan pada saluran di dalam tubuh
- Peradangan yang terjadi dalam jangka panjang (kronis)
- Penyakit bawaan lahir
Berikut ini adalah penjelasan mengenai penyebab kista yang terbagi berdasarkan jenisnya:
Kista Baker
Kista Baker atau kista popliteal adalah benjolan berisi cairan yang terbentuk di belakang lutut akibat radang sendi atau cedera lutut. Kista ini dapat menimbulkan pembengkakan dan nyeri saat menekuk atau meluruskan kaki. Benjolan ini juga dapat menyebabkan gerakan penderitanya menjadi terbatas.
Kista celah brankial
Kista celah brankial adalah penyakit bawaan lahir yang ditandai dengan kemunculan benjolan pada salah satu atau kedua sisi leher. Benjolan juga dapat tumbuh di bawah tulang selangka. Kondisi ini terjadi pada minggu kelima perkembangan janin.
Kista epidermoid
Kista epidermoid adalah kista yang dapat tumbuh di kepala, leher, wajah, atau punggung. Kista ini ditandai dengan benjolan kecil, keras, berwarna kuning kecoklatan, dan berisi cairan kental berbau.
Kista epidermoid disebabkan oleh penumpukan protein pembentuk rambut, kulit, dan kuku (keratin), di bawah kulit.
Kista ganglion
Kista ganglion adalah benjolan berisi cairan di sepanjang tendon, yaitu jaringan penghubung otot dan tulang, serta persendian. Benjolan umumnya tumbuh di lengan atau pergelangan tangan, tetapi bisa juga tumbuh di kaki dan pergelangan kaki. Kista ini dapat terbentuk akibat cedera atau radang sendi.
Kalazion
Kista kalazion adalah benjolan atau pembengkakan di kelopak mata atas, kelopak mata bawah, atau keduanya. Kalazion juga dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata. Penyebabnya adalah penyumbatan pada kelenjar minyak kelopak mata.
Mucocele
Mucocele adalah benjolan berisi cairan yang terbentuk di bibir atau di sekitar mulut. Kista ini terbentuk ketika kelenjar ludah tersumbat oleh lendir.
Pada umumnya, mucocele tumbuh di bibir bagian bawah, tetapi bisa juga tumbuh di bagian mana pun di dalam mulut, termasuk di langit-langit mulut.
Kista ovarium
Seperti namanya, kista ovarium adalah benjolan berisi cairan yang terbentuk di dalam atau di permukaan ovarium (indung telur). Umumnya, kista ovarium tidak menimbulkan gejala apa pun. Akan tetapi, kista ovarium yang bertambah besar dapat menimbulkan nyeri di panggul, punggung bagian bawah, dan paha.
Kista payudara
Kista payudara adalah benjolan berisi cairan yang bisa berbentuk bulat atau lonjong pada payudara. Wanita dapat memiliki satu kista atau lebih pada satu atau kedua payudara.
Kista payudara terjadi akibat penumpukan cairan di dalam kelenjar payudara. Benjolan ini umumnya lunak, tetapi kadang juga dapat terasa padat jika diraba.
Kista pilar
Kista pilar atau kista trikilemal adalah benjolan yang tumbuh di permukaan kulit. Kista ini bisa muncul di bagian tubuh mana pun, tetapi umumnya tumbuh di kulit kepala.
Kista pilar disebabkan oleh penumpukan keratin pada folikel rambut. Benjolan kista pilar berbentuk bulat, padat jika diraba, dengan warna yang serupa warna kulit.
Kista pilonidal
Kista pilonidal adalah benjolan di bagian atas belahan bokong. Benjolan ini umumnya berisi rambut dan kotoran, serta menimbulkan nyeri. Bila terinfeksi, kista pilonidal dapat mengeluarkan nanah dan darah yang disertai bau tidak sedap.
Kista aterom
Kista aterom atau kista sebaseus adalah benjolan berisi cairan yang muncul di wajah, leher, dada, atau punggung. Benjolan tumbuh perlahan dan bersifat jinak, tetapi bisa menimbulkan nyeri bila membesar.
Kista aterom disebabkan oleh penyumbatan pada kelenjar minyak.
Jerawat kista
Jerawat kista adalah tipe jerawat yang terbentuk dari kombinasi bakteri, minyak, dan sel kulit kering yang terperangkap di pori-pori. Jerawat kista umumnya berukuran besar seperti bisul, berisi nanah, dan nyeri bila disentuh.
Jerawat kista dapat dialami siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh orang dengan kulit berminyak dan menderita gangguan hormon
Faktor risiko kista
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko tumbuhnya kista, yaitu:
- Memiliki keluarga yang menderita kista
- Mengalami cedera atau kelainan pada organ tubuh tertentu
- Menderita infeksi
- Menderita tumor atau kanker
- Mengalami penyumbatan pada saluran dalam tubuh
Gejala Kista
Gejala utama kista adalah benjolan yang tumbuh di bagian tubuh tertentu. Tergantung pada jenis kista yang dialami, benjolan ini bisa tumbuh di wajah, leher, dada, punggung, kulit kepala, telapak tangan, atau telapak kaki.
Benjolan kista dapat berukuran kecil hingga besar. Selain benjolan, kista juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti:
- Kemerahan di kulit sekitar area kista
- Keluar darah atau nanah yang berbau tidak sedap dari benjolan
- Nyeri akibat infeksi pada kista
- Kaku atau kesemutan, terutama di bagian tubuh yang ditumbuhi kista
Selain gejala di atas, kista ovarium dapat menimbulkan gejala khusus karena terletak di organ dalam tubuh. Beberapa gejalanya adalah:
- Mual dan muntah
- Demam
- Pusing
- Nyeri ringan atau berat di bagian bawah perut
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Perut bagian bawah terasa penuh atau kembung
- Sakit saat menstruasi
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda merasakan tumbuhnya benjolan di bagian tubuh tertentu. Pemeriksaan sejak dini perlu dilakukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, karena tumbuhnya benjolan dapat menandakan berbagai macam kondisi, seperti bisul atau kanker.
Selain itu, segera ke dokter jika benjolan di tubuh Anda menyebabkan rasa sakit atau pembengkakan. Hal ini dapat menandakan bahwa benjolan tersebut merupakan kista yang telah pecah atau terinfeksi.
Diagnosis Kista
Untuk mendiagnosis kista, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala dan keluhan yang dialami pasien, serta riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada area benjolan yang terlihat.
Dokter dapat mendiagnosis kista melalui pemeriksaan fisik pada benjolan. Akan tetapi, untuk memastikannya, dokter perlu melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:
-
Pemindaian
Dokter dapat menjalankan USG, CT scan, atau MRI, terutama bila benjolan tidak terlihat langsung, seperti pada kista ovarium). Pemindaian ini bertujuan untuk melihat isi benjolan dan apakah benjolan bersifat kanker. -
Biopsi
Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan kista untuk diteliti di laboratorium. Biopsi akan membantu dokter menentukan apakah kista bersifat kanker atau tidak.
Pengobatan Kista
Kista dapat hilang dengan sendirinya tanpa diobati. Namun, pasien dapat mempercepat proses penyembuhan dengan memberikan kompres hangat ke kista. Selain itu, pasien juga dilarang untuk memencet atau memecahkan kista, karena dapat menyebabkan infeksi.
Bila kista tidak hilang, lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter dapat menghilangkan kista dengan beberapa metode berikut:
- Menyuntikkan kortikosteroid, untuk mengurangi peradangan di kista
- Menusuk kista dengan jarum dan melakukan penyedotan cairan dalam kista
- Mengangkat kista melalui operasi, bila aspirasi tidak berhasil
Komplikasi Kista
Komplikasi kista terjadi bila kista berukuran terlalu besar hingga menekan organ di sekitarnya. Misalnya, kista ovarium yang membesar dapat menekan kandung kemih sehingga membuat penderitanya mengalami inkontinensia urine atau infeksi saluran kemih.
Selain itu, kista yang berada di dalam tubuh dapat pecah dan mengeluarkan nanah. Nanah tersebut bisa mengakibatkan sepsis dan perlengketan pada organ di sekitar tumbuhnya kista.
Pencegahan Kista
Meski pada umumnya kista tidak dapat dicegah, ada beberapa jenis kista yang dapat dihindari. Berikut ini adalah beberapa jenis kista dan pencegahannya:
- Kista ovarium dapat dicegah dengan mengonsumsi pil KB, tetapi konsultasikan terlebih dulu dengan dokter.
- Kalazion dapat dicegah dengan membersihkan kelopak mata menggunakan pembersih yang lembut, terutama setelah menggunakan kosmetik.
- Kista pilonidal dapat dicegah dengan menjaga kulit tetap kering dan bersih, serta tidak duduk terlalu lama.