Mempercantik tampilan makanan dengan pewarna alami yang berasal dari sayur, buah, maupun bumbu dapur lebih direkomendasikan daripada menggunakan pewarna makanan sintetis. Sebab, pewarna alami cendrung lebih aman untuk kesehatan.
Pewarna alami makanan dapat Anda temui dengan mudah di rumah. Anda dapat memanfaatkan berbagai jenis sayur, buah, dan bumbu dapur sebagai pewarna makanan, penambah rasa, bahan untuk aktivitas mewarnai anak, sekaligus penambah nutrisi pada makanan Anda.
Macam-macam Bahan Pewarna Alami
Ada beragam alasan penggunaan pewarna makanan sintetis. Di antaranya adalah untuk membuat tampilan makanan menjadi lebih menarik, mempertajam warna makanan, memperbaiki tampilan makanan, hingga memberikan variasi warna pada makanan.
Di balik berbagai manfaat tersebut, pewarna makanan sintetis juga dapat memengaruhi kondisi kesehatan, terlebih jika belum lulus uji kesehatan pangan. Sebuah studi mengungkapkan bahwa zat aditif dalam pewarna makanan sintetis dapat memicu perilaku hiperaktif pada anak.
Untuk mengurangi risiko tersebut, Anda dapat menggunakan pewarna alami yang terbuat dari sayur, buah, maupun bumbu dapur berikut ini:
1. Kunyit untuk warna kuning
Jika ingin memberikan warna kuning pada makanan, Anda daoat menggunakan kunyit sebagai pewarna alami. Warna kuning pada kunyit diperoleh dari senyawa alami bernama kurkumin yang terkandung di dalamnya.
Bumbu dapur ini kerap dimanfaatkan dalam berbagai masakan yang berwarna kuning, seperti nasi kuning atau opor ayam. Selain memberi warna, kunyit juga dapat menambah nutrisi serta meningkatkan cita rasa masakan.
2. Jus wortel untuk warna oranye
Sayuran yang terkenal akan manfaatnya untuk kesehatan mata ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami oranye. Sebab, wortel kaya akan beta karoten, pigmen yang memberikan warna oranye. Tak hanya memberikan warna, pigmen ini juga bersifat antioksidan sehingga bermanfaat bagi kesehatan.
Untuk memberikan warna oranye pada makanan, Anda culup mencampurkan jus wortel secukupnya ke dalam masakan, misalnya adonan kue.
3. Paprika untuk warna merah
Manfaat paprika merah sebagai pewarna alami diperoleh dari senyawa alami capsanthin dan capsorubin yang dapat memberikan warna merah pada makanan. Selain digunakan sebagai pewarna alami untuk makanan, paprika merah juga kerap digunakan untuk memberikan warna merah pada produk kosmetik dan obat-obatan.
4. Ubi ungu dan bluberi untuk warna ungu
Sesuai dengan namanya, ubi ungu adalah pilihan bahan makanan yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami ungu. Warna ungu diperoleh dari pigmen alami antosianin yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh karena sifat antioksidannya.
Selain ubi ungu, bluberi, dan buah angkung juga memiliki pigmen antosianin, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami untuk memberikan warna ungu.
5. Jus bit untuk warna pink
Untuk mendapatkan warna pink yang cerah, tambahkanlah sedikit jus buah bit ke dalam masakan Anda. Umbi ini mengandung pigmen warna merah yang disebut betanin. Mencampurkan jus buah bit ke dalam adonan kue atau mie bisa memberikan warna pink pada makanan tersebut.
6. Jus bayam untuk warna hijau
Warna hijau pada produk mie sehat yang kerap dijumpai di pasaran diperoleh dari pewarna alami jus bayam. Bayam dan sayuran hijau lainnya, seperti brokoli atau kale, mengandung klorofil yang merupakan zat warna hijau.
Selain mempercantik tampilan makanan, klorofil juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Ini karena klorofil mengandung kandungan berbagai vitamin serta sifat antioksidan.
Meskipun warna yang dihasilkan tidak akan sama menariknya dengan pewarna sintetis, penambahan pewarna alami cenderung lebih aman dan memiliki nilai nutrisi. Untuk memaksimalkan nutrisi dengan penambahan perwarna makanan, Anda menanyakannya lebih lanjut kepada dokter.