Pernahkah kamu bermimpi mendapatkan beasiswa kuliah S2 dan berusaha keras untuk mewujudkannya? Itulah yang disebut dengan aspirasi. Namun, aspirasi nggak cuma tentang pendidikan, lho. Aspirasi bisa dimiliki di segala aspek kehidupan untuk mencapai tujuan hidupmu.
Dalam ilmu psikologi, aspirasi diartikan sebagai impian, harapan, atau ambisi seseorang untuk mencapai tujuan hidup. Biasanya, makin tinggi aspirasi yang kamu miliki, makin tinggi pula pencapaian yang ingin kamu raih.
Aspirasi berbeda dengan tujuan, ya. Tujuan umumnya bersifat jangka pendek dan dapat direalisasikan dengan segera, misalnya kamu ingin pergi ke gym saat pulang kantor. Sementara itu, aspirasi terfokus pada masa depan, yakni tentang impian dan motivasi untuk mewujudkannya.
Pentingnya Memiliki Aspirasi
Hidup tak hanya berkutat dengan tidur, makan, atau beraktivitas harian saja. Terkadang, ada keinginan yang menjadi aspirasi, contohnya membahagiakan orang tua dengan mengajak mereka libuaran atau umroh ke “tanah suci”.
Untuk mewujudkan aspirasi ini, kamu tentunya akan bekerja lebih keras. Kerja keras membuatmu merasakan berbagai pengalaman hidup, mulai dari yang paling mudah hingga yang tersulit. Itulah mengapa penting untuk memiliki aspirasi, karena tak hanya soal tujuan hidup, tetapi juga pendewasaan dan pengembangan diri.
Tidak perlu ragu atau minder jika memiliki aspirasi atau impian, asalkan realistis. Justru, aspirasi inilah yang akan menunjukkan tingkat kepercayaan dirimu, seberapa kamu yakin pada dirimu sendiri.
Mungkin sampai di sini, kamu masih bingung apakah keinginanmu termasuk aspirasi atau bukan. Yuk, simak beberapa tanda bahwa kamu sudah memiliki aspirasi berikut ini:
- Memiliki mimpi atau cita-cita dengan tujuan yang baik, seperti ingin melanjutkan kuliah S2, menyekolahkan adik hingga lulus kuliah, atau membangun rumah
- Memikirkan langkah realistis yang bisa dilakukan untuk mewujudkan mimipi tersebut
- Menyadari kelemahan diri dan mencari cara agar kelemahan tersebut tidak menghambat proses perwujudan aspirasi
- Bekerja keras dan selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan
- Merasa termotivasi untuk mencapai tujuan hidup, meski berbagai kendala hadir silih berganti
- Tampak ambisius dalam hal yang positif
Cara Mengembangkan Aspirasi
Nggak semua orang dapat menentukan aspirasinya dengan mudah, kamu mungkin termasuk salah satunya. Kalau hal tersebut terjadi, jangan merasa sedih atau rendah diri. Coba deh terapkan beberapa cara ini:
1. Ajukan pertanyaan untuk diri sendiri
Sebelum memikirkan aspirasi apa yang kamu punya, coba tanyakan pada dirimu tentang apa yang ingin dicapai dalam hidup. Apakah ada yang ingin kamu kejar? Adakah hal-hal yang membuatmu bersemangat?
Pertanyaan ini akan menuntun pada satu keinginan di dalam benakmu, yang mungkin tanpa kamu sadari hal inilah yang menjadi aspirasi.
2. Tentukan tujuan hidup
Aspirasi bisa muncul jika kamu memiliki tujuan hidup. Jadi, tentukan dulu tujuan dan makna hidup yang ingin kamu capai. Saat tujuan hidup sudah diketahui, akan lebih mudah untuk mengembangkan aspirasi. Tidak perlu terburu-buru, ya.
Manfaatkan waktu dengan menggali setiap potensi yang kamu punya sehingga kamu bisa menemukan tujuan hidup yang benar-benar kamu inginkan.
Misalnya, tujuan hidupmu adalah mengajar anak-anak di desa terpencil. Dari tujuan ini, kamu bisa menjadikan lulus S1 jurusan keguruan sebagai aspirasi. Saat bisa berkuliah di universitas sesuai jurusan yang impianmu dan lulus dengan baik, kamu setidaknya sudah memiliki bekal untuk mengajar di masa depan.
3. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain
Setiap manusia memiliki impian yang berbeda-beda. Oleh karena itu, jangan pernah membandingkan impianmu dengan orang lain. Daripada memikirkan bagaimana orang lain bisa meraih impiannya, cobalah untuk fokus pada apa yang ingin kamu capai, yang membuatmu merasa puas dalam hidup.
4. Konsultasikan dengan ahlinya
Pada beberapa kasus, kesulitan dalam menentukan aspirasi dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi. Hal ini bisa saja disebabkan oleh kejadian di masa lalu, misalnya dikecewakan oleh ekspektasi yang akhirnya membuatmu kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya disukai.
Jika penyebab tidak adanya aspirasi adalah hal ini, maka sebaiknya konsultasikan dengan psikolog atau psikiater untuk menemukan solusi dan penanganan yang tepat.
Aspirasi bisa membawa dampak positif, jika ditentukan secara sadar dan realistis. Pastikan apa yang menjadi aspirasimu itu adalah hal yang disukai, sehingga kamu lebih mudah bertahan meskipun keadaannya sulit.
Sebaliknya, jika memaksakan diri meraih aspirasi yang tidak kamu sukai atau tidak realistis, banyak hal mudah yang jadi terasa sulit. Akibatnya, aspirasi sukar tercapai dan bisa memicu gangguan kesehatan mental atau emosional.
Penting untuk diingat, tidak semua aspirasi harus terwujud, ya. Jika di tengah jalan tujuanmu harus berubah karena gagal, cobalah bersikap fleksibel dan kembangkan sikap resiliensi.
Susun kembali aspirasimu dan temukan cara terbaik untuk meraihnya. Fokuslah pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan dan singkirkan ekspektasi negatif yang belum tentu terjadi.
Aspirasi penting dimiliki sebagai proses pengembangan dan pendewasaan diri. Namun, jika impian ini membuatmu menjadi overachiever, bahkan sampai mengganggu kesehatan fisik dan mental, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan saran dan penanganan terbaik.