Saat menderita pilek alergi, gejala lain bisa ikut muncul, seperti kelelahan, sulit konsentrasi, pusing, dan sulit tidur. Keluhan-keluhan tersebut dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas, sehingga perlu ditangani dengan tepat.
Pilek merupakan gejala utama dari rhinitis alergi, yaitu peradangan yang terjadi pada rongga hidung akibat reaksi alergi. Pilek alergi terjadi saat Anda terpapar zat pemicu alergi (alergen), seperti debu, serbuk sari, ataupun bulu binatang.
Cara Mengatasi Pilek Alergi
Pilek alergi ditandai dengan keluarnya lendir atau ingus dari hidung dengan warna bening dan cenderung encer. Tak jarang, pilek alergi justru membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh dibandingkan pilek biasa (common cold), terlebih jika Anda terus terpapar zat pemicu alergi.
Agar pilek alergi tidak menghambat Anda menjalani aktivitas, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghindari paparan zat pemicu alergi. Setelah tidak lagi terpapar zat tersebut, gejala alergi yang Anda rasakan akan membaik secara perlahan.
Nah, untuk menghindari paparan zat pemicu alergi, langkah yang harus Anda lakukan di antaranya:
Membersihkan rumah
Debu bisa ada di mana saja, termasuk di dalam rumah. Bagi Anda yang memiliki alergi debu, penting untuk menjaga kebersihan rumah dengan baik agar pilek alergi tidak sering kambuh atau bertambah parah, Anda pun tidak perlu sampai mengonsumsi obat alergi debu. Jadi, bersihkanlah rumah serta perabot rumah tangga, termasuk AC dan kipas angin, secara rutin.
Menutup jendela kamar
Selain membersihkan rumah secara rutin, disarankan pula untuk menutup jendela kamar, terutama jika lingkungan rumah Anda dikelilingi oleh pepohonan. Ada kemungkinan serbuk sari pemicu alergi tertiup angin dan masuk ke dalam kamar.
Menggunakan masker
Agar pilek alergi tidak semakin parah, gunakanlah masker saat membersihkan rumah atau saat sedang bepergian. Penggunaan masker bermanfaat untuk meminimalkan paparan zat pemicu alergi.
Pengobatan Pilek Alergi
Selain menghindari paparan alergen dengan cara-cara di atas, gejala pilek alergi dapat diredakan dengan pemberian obat, yaitu:
1. Obat antihistamin
Untuk meredakan atau meringankan pilek alergi, Anda dapat mengonsumsi obat antihistamin yang mengandung fexofenadine. Fexofenadine adalah obat antihistamin yang tidak menyebabkan rasa kantuk, sehingga aktivitas Anda tidak akan terganggu setelah mengonsumsi obat ini.
Contoh merek obat yang mengandung bahan tersebut adalah Telfast OD dan Telfast HD.
Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi obat antihistamin yang mengandung cetirizine hydrochloride, seperti Lerzin dan Cerini.
2. Dekongestan hidung
Penggunaan dekongestan hidung dapat meringankan pilek alergi yang disertai hidung tersumbat, namun tidak boleh digunakan lebih dari tiga hari. Penggunaan dekongestan lebih dari tiga hari berturut-turut justru dapat memperburuk pilek alergi.
3. Kortikosteroid oral
Pada gejala pilek alergi yang parah, dokter mungkin akan memberikan obat golongan kortikosteroid. Tujuannya adalah untuk mengatasi peradangan pada lapisan hidung.
4. Imunoterapi
Imunoterapi biasanya dilakukan jika pengobatan lain tidak efektif meredakan alergi atau menyebabkan banyak efek samping. Pengobatan ini dilakukan bertahap dengan cara menyuntikkan zat alergen ke tubuh. Tujuan dari pengobatan ini adalah agar sistem kekebalan tubuh terbiasa dengan zat alergen (desensitisasi), sehingga sensitivitasnya akan berkurang seiring waktu.
Keluhan pilek alergi perlu segera ditangani agar tidak mengganggu aktivitas Anda. Sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter jika pilek alergi yang Anda alami semakin parah atau tidak kunjung membaik, agar dapat diberikan pengobatan yang tepat.