Otot paha merupakan salah satu otot terbesar dalam tubuh manusia. Otot ini memiliki fungsi utama untuk mendukung pergerakan kaki, seperti berjalan, melompat, atau berlari. Oleh sebab itu, otot paha sering digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, otot paha terkadang bisa cedera ketika terlalu banyak digunakan.
Otot paha termasuk dalam otot rangka atau otot lurik, yaitu jenis otot yang menempel pada tulang dan memiliki fungsi untuk menggerakkan tubuh. Otot paha berperan penting dalam menggerakkan tungkai bawah, mulai dari paha, lutut, hingga kaki.
Selain memudahkan kaki untuk bergerak, otot paha juga berfungsi untuk menopang tubuh bagian atas, menjaga pinggul dan kaki tetap sejajar, hingga memastikan postur tubuh tetap terjaga.
Meski begitu, perlu diketahui bahwa berbagai fungsi otot paha di atas tidak hanya dilakukan oleh satu otot saja. Hal ini karena otot paha terdiri dari beberapa otot dengan fungsi berbeda-beda yang bergabung membentuk struktur paha.
Struktur dan Fungsi Otot Paha
Terdapat lima jenis otot yang membentuk struktur paha. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:
1. Hamstring
Otot-otot hamstring dikenal sebagai otot utama paha. Hal ini karena bagian otot hamstring memiliki fungsi untuk mendukung berbagai pergerakan kaki, misalnya berjalan, berlari, melompat, atau menekuk lutut ketika berjongkok.
Hamstring sendiri terletak di bagian belakang paha dan tersusun dari 3 jenis otot, yaitu biceps femoris, semitendinosus, dan semimembranosus.
2. Adductor
Adductor adalah bagian otot paha yang terletak di dalam dan luar paha. Adapun fungsi dari otot adductor adalah untuk memudahkan kedua paha Anda saling mendekat (adduksi) dan menjauh (abduksi). Gerakan tersebut biasanya dilakukan ketika Anda melakukan senam, berenang, atau menari.
Selain itu, bagian otot adductor inilah yang berperan untuk membuat posisi kaki dengan pinggul menjadi sejajar, serta menjaga posisi dan postur tubuh tetap seimbang.
3. Pectineus
Letak otot pectineus berada di area pinggul bagian depan. Ketika Anda melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan memutar kaki dan paha, otot inilah yang berperan dalam melakukan gerakan tersebut.
4. Quadriceps
Otot-otot quadriceps paha terdiri dari otot vastus intermedius, vastus medialis, vastus lateralis, dan rectus femoris. Otot quadriceps atau otot paha depan merupakan otot paling kuat di dalam tubuh yang akan bekerja ketika Anda mengayunkan kaki.
Salah satu contoh gerakan yang melibatkan otot-otot ini adalah saat Anda melakukan gerakan menendang ketika bermain bola.
5. Sartorius
Sartorius adalah bagian otot paha yang paling panjang karena melintang dari pinggul hingga ke lutut. Otot ini berfungsi untuk memudahkan pinggul Anda untuk berputar sekaligus melenturkan sendi di paha. Otot inilah yang membuat Anda bisa menyilangkan kaki ketika duduk dengan posisi bersila.
Gangguan yang Dapat Terjadi pada Otot Paha
Karena tersusun dari beberapa otot yang memiliki fungsi berbeda, otot paha menjadi salah satu jenis otot tubuh yang paling sering digunakan untuk melakukan beragam aktivitas sehari-hari. Banyaknya kegiatan yang menggunakan otot paha inilah yang membuat otot tersebut bisa mengalami gangguan atau cedera.
Gangguan yang paling sering terjadi pada otot paha adalah ketegangan atau kram otot. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh penggunaan otot paha secara berlebihan, misalnya ketika melakukan olahraga yang berat. Gangguan ini umumnya sering dirasakan oleh para atlet atau orang yang rutin melakukan olahraga.
Otot paha yang tegang bisa membuat penderitanya mengalami nyeri, memar, sulit bergerak, dan bengkak pada bagian paha. Jika tidak segera ditangani, ketegangan otot bahkan bisa menyebabkan otot paha menjadi robek dan mengalami kerusakan.
Oleh sebab itu, apabila Anda mengalami berbagai gejala otot paha tegang setelah berolahraga, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai dengan kondisi yang Anda rasakan.