Sebagian besar panu memiliki warna lebih terang dari warna kulit asli. Namun, ada juga panu hitam yang warnanya justru lebih gelap dari warna kulit. Meski tampak berbeda, keduanya sama-sama menimbulkan gatal dan kulit bersisik.
Panu (tinea versicolor) merupakan infeksi jamur Malassezia yang menyerang kulit. Jamur tersebut sebenarnya memang hidup di kulit manusia, tetapi bisa menyebabkan panu bila pertumbuhannya berlebih.
Pertumbuhan Malassezia yang tidak terkendali tersebut biasanya dipengaruhi oleh faktor cuaca yang panas dan lembap, produksi minyak berlebih di kulit, ketidakseimbangan hormon, dan sistem imun yang lemah.
Jamur penyebab panu bisa memengaruhi pigmen atau zat yang memberi warna pada kulit. Bila warna area yang terinfeksi lebih gelap, kondisi ini sering dikenal dengan panu hitam.
Berbagai Gejala Panu Hitam
Panu hitam memiliki gejala yang hampir sama dengan panu pada umumnya. Gejalanya meliputi:
- Bercak di punggung, dada, leher, atau lengan atas yang warnanya lebih gelap dan terlihat lebih jelas di bawah sinar matahari
- Kulit menjadi kering
- Gatal-gatal
- Kulit bersisik
Cara Mengobati Panu Hitam
Panu hitam tentu dapat memengaruhi penampilan sehingga bisa berdampak pada rasa percaya diri, terlebih jika muncul di area yang tidak tertutup baju. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara mengobati panu hitam yang dapat dilakukan, yaitu:
Menggunakan selenium sulfida
Selenium sulfida biasanya berbentuk losion atau sampo. Sampo selenium sulfida bisa dibeli di apotek atau supermarket terdekat. Namun, bila dalam bentuk losion, penggunaannya harus sesuai anjuran dokter.
Cara pakainya cukup mudah. Pertama-tama, bersihkan area kulit yang terkena panu hitam, lalu oleskan selenium sulfida ke area tersebut. Diamkan 10 menit, kemudian bilas dengan air mengalir. Pengobatan ini perlu dilakukan selama 2 minggu meski gejala sudah mereda.
Memakai krim antijamur
Antijamur untuk panu hitam biasanya berbentuk krim. Obat ini bekerja dengan cara mencegah pertumbuhan jamur, sehingga mampu meringankan gejala panu hitam. Krim ketoconazole adalah jenis krim antijamur yang paling umum digunakan untuk panu.
Cara pakainya perlu menyesuaikan dengan anjuran dokter. Namun, krim ini biasanya digunakan dengan cara dioleskan ke area infeksi jamur sebanyak 2 kali sehari, selama 15 hari.
Mengonsumsi pil antijamur
Cara mengobati panu hitam juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi pil antijamur. Obat antijamur bisa diperoleh melalui resep dokter, terutama untuk panu hitam yang sudah meluas hampir ke seluruh tubuh atau sering kambuh.
Namun, pilihan terapi ini tidak dianjurkan bila penderita panu hitam memiliki penyakit hati maupun masalah di kelanjar adrenal.
Pengobatan di atas memang efektif mengatasi panu hitam sesuai tingkat keparahan kondisi. Namun, penderitanya perlu membutuhkan waktu beberapa bulan untuk memperoleh warna kulit yang normal kembali.
Selain dengan pengobatan, beberapa hal berikut ini dapat mempercepat penyembuhan, meringankan gejala, dan mencegah gejala muncul kembali:
- Hindari terlalu lama beraktivitas di bawah sinar matahari.
- Gunakan tabir surya setiap hari sebelum beraktivitas di luar ruangan.
- Gunakan sampo antijamur, misalnya yang mengandung selenium sulfida, setidaknya 1 kali seminggu.
- Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat.
- Pilihlah bahan pakaian yang dapat menyerap keringat, seperti katun.
Panu hitam umumnya mudah diobati dan warna kulit dapat kembali seperti sebelumnya dalam beberapa minggu atau bulan. Panu yang masih ringan juga dapat diobati dengan obat antijamur yang dijual bebas di apotek.
Namun, apabila panu hitam menunjukkan gejala yang cukup parah dan sangat mengganggu, dibutuhkan obat resep yang lebih ampuh. Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.