Paraldehyde adalah jenis obat penenang. Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi kejang atau meredakan kecemasan yang timbul dari gejala putus zat pada pecandu obat terlarang atau alkohol.
Belum diketahui secara pasti mekanisme kerja dari obat paraldehyde. Namun, obat ini diyakini bekerja dengan menekan sistem saraf pusat, sehingga menimbulkan efek tenang dan kantuk.
Namun, obat ini biasanya hanya digunakan pada kondisi tertentu, misalnya pada kejang akibat tetanus, status epileptikus, atau keracunan obat antikonvulsan. Paraldehyde juga digunakan untuk meredakan kecemasan hanya ketika obat-obatan lain tidak berperngaruh.
Merek dagang paraldehyde: -
Apa Itu Paraldehyde
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antikejang/Antiansietas/Hipnotik/Sedatif |
Manfaat | Mengatasi kejang dan kecemasan pada gejala putus zat |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak usia >3 bulan |
Paraldehyde untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa. Paraldehyde tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita hamil.Belum diketahui apakah paraldehyde dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Selain itu, belum ada data memadai perihal keamanan penggunaan paraldehyde pada ibu menyusui. Bila Anda sedang menyusui, diskusikan dengan dokter terlebih dahulu tentang manfaat dan risiko dari penggunaan obat ini. |
Bentuk obat | Cairan suntik, larutan untuk diminum, dan cairan untuk dimasukkan ke dalam rektum (konsentrasi 1 gram/ml) |
Peringatan sebelum Menggunakan Paraldehyde
Paraldehyde hanya boleh digunakan sesuai dengan resep dokter. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan paraldehyde, yaitu:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Paraldehyde tidak boleh diberikan pada pasien yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau penyakit hati yang berat. Paraldehyde tidak boleh digunakan oleh pasien dengan kondisi tersebut.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita radang usus, gastroenteritis (muntaber), tukak lambung, kecanduan alkohol, penyalahgunaan NAPZA, asma, emfisema, atau bronkitis.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Paraldehyde tidak boleh digunakan pada wanita hamil.
- Beri tahu dokter mengenai obat lain, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda konsumsi.
- Beri tahu dokter jika Anda menggunakan obat-obatan yang juga dapat menekan sistem saraf pusat, seperti opioid atau narkotika. Paraldehyde tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat-obatan tersebut karena dapat menyebabkan gagal napas dan kematian.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menggunakan paraldehyde, karena dapat memperburuk efek samping.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan paraldehyde jika berencana menjalani operasi atau pemeriksaan medis apa pun.
- Jangan mengemudikan kendaraan, mengoperasikan alat berat, atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah menggunakan paraldehyde, karena obat ini bisa menyebabkan kantuk.
- Jangan menggunakan paraldehyde pada mata dan hindari dari terkena kulit atau pakaian. Jika terkena mata atau kulit, segera bilas dengan air dingin selama setidaknya 10 menit.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping yang serius setelah menggunakan paraldehyde.
Dosis dan Aturan Pakai Paraldehyde
Dosis paraldehyde tergantung pada bentuk sediaan obat, kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan, serta berat badan pasien (pada anak-anak).
Secara umum, berikut adalah dosis paraldehyde sesuai bentuk obat dan tujuan penggunaannya:
Larutan untuk diminum
Tujuan: Memberikan efek tenang untuk kecemasan pada gejala putus zat
- Dewasa: 4–8 mg, dilarutkan ke dalam segelas susu atau segelas jus buah.
- Anak-anak: 0,15–0,3 mg/kgBB, dilarutkan ke dalam segelas susu atau segelas jus buah.
Cairan untuk dimasukan ke dalam rektum (enema)
Tujuan: Menangani status epileptikus
- Dewasa: 10–20 ml dicampur dengan 5–10 ml minyak zaitun (perbandingan 2:1).
- Anak-anak: Usia 3–6 bulan dosis 0,5–1 ml, usia 6–12 bulan dosis 1,5 ml, usia 1–2 tahun dosis 2 ml, usia 3–5 tahun dosis 3–4 ml, usia 6–12 tahun dosis 5–6 ml.
Penggunaan paraldehyde dicampur dengan minyak zaitun (perbandingan 2:1).
Paraldehyde dalam bentuk suntik digunakan untuk mengatasi kejang akibat tetanus, status epileptikus, keracunan obat antikonvulsan, dan mengatasi kecemasan akut atau delirium pada gejala putus zat. Dosis paraldehyde suntik ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala yang terjadi dan berat badan pasien.
Cara Menggunakan Paraldehyde dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum menggunakan paraldehyde. Jangan mengurangi atau menambah dosis, dan menggunakan obat melebihi jangka waktu yang dianjurkan dokter. Penggunaan paraldehyde dalam dosis besar dan jangka panjang bisa menimbulkan ketergantungan.
Paraldehyde jenis suntik akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Dokter akan menyuntikkannya ke dalam otot di area bokong pasien.
Paraldehyde cair berwarna bening dengan aroma yang enak. Jangan gunakan bila cairan obat ini sudah berubah warna atau berbau cuka. Jangan menggunakan sendok plastik, gelas plastik, atau wadah plastik lainnya, karena obat ini dapat melelehkan plastik.
Untuk paraldehyde dalam bentuk larutan yang diminum, gunakan sendok berbahan logam atau gelas kaca. Ambil obat sesuai takaran yang dianjurkan dokter, lalu campurkan ke dalam segelas susu atau jus buah. Tujuannya adalah agar rasanya lebih enak dan untuk mengurangi risiko timbulnya rasa tidak nyaman pada perut.
Bagi pasien yang menggunakan paraldehyde dalam bentuk cairan enema, pastikan untuk memahami cara penggunaannya atau bila perlu tanyakan kepada dokter. Umumnya, obat ini perlu diencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
Berikut adalah cara menggunakan paraldehyde dalam bentuk enema:
- Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan obat ini.
- Siapkan sarung tangan dan alat enema, yakni berupa botol enema dan selang. Alat ini bisa dibeli di apotek.
- Siapkan cairan enema yang terbuat dari campuran paraldehyde dan minyak zaitun, atau sesuai petunjuk dokter. Setelah itu, isi botol enema dengan larutan tersebut.
- Ambil posisi berbaring miring seperti meringkuk, lalu masukkan ujung selang enema ke dalam anus secara perlahan, dan tekan botol enema hingga obat masuk ke dalam anus seluruhnya.
- Ketika seluruh cairan enema sudah masuk, lepaskan enema secara perlahan. Tetap berbaring sampai beberapa menit untuk mencegah obat keluar kembali.
Jika Anda lupa menggunakan paraldehyde pada waktunya, disarankan untuk segera menggunakannya begitu ingat jika jeda dengan jadwal penggunaan berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dahulu dengan dokter. Dokter akan menurunkan dosis paraldehyde secara bertahap.
Selama menjalani pengobatan dengan paraldehyde, ikuti jadwal pengobatan yang ditetapkan dokter. Anda perlu menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin guna memantau perkembangan kondisi dan respons terapi.
Simpan cairan atau larutan paraldehyde dalam wadah tertutup di ruangan dengan suhu yang sejuk. Jauhkan obat ini dari sumber panas, paparan sinar matahari langsung, dan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Paraldehyde dengan Obat Lain
Penggunaan paraldehyde bersamaan dengan obat lain bisa menimbulkan efek interaksi antarobat, di antaranya:
- Peningkatan efek kantuk dan tidak fokus jika digunakan bersama obat barbiturat, antidepresan, benzodiazepine, atau jenis obat penenang lainnya
- Peningkatan risiko terjadinya keracunan obat paraldehyde jika digunakan bersama obat disulfiram
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi jika digunakan bersama obat-obatan diuretik, seperti furosemide dan hydrochlorothiazide
Hindari mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan paraldehyde karena bisa memperburuk efek samping. Selain itu, hindari juga suplemen herbal yang mengandung ginkgo biloba karena dapat mengurangi efektivitas paraldehyde.
Efek Samping dan Bahaya Paraldehyde
Efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan paraldehyde adalah:
- Mengantuk
- Mual atau muntah
- Sakit perut atau sakit maag
- Bau mulut
- Pusing, limbung
- Batuk
- Ruam kulit
- Kemerahan, bengkak, atau nyeri di area suntikan
- Ruam dan iritasi di area rektum atau dubur
Umumnya, efek samping di atas bersifat ringan dan berangsur hilang setelah beberapa kali penggunaan obat. Dokter dapat meresepkan obat atau menganjurkan cara untuk mencegah dan mengurangi efek samping tersebut.
Periksakan diri ke dokter jika efek samping yang telah disebutkan di atas tidak kunjung hilang atau semakin parah. Segera beri tahu dokter jika Anda mengalami reaksi alergi atau tanda overdosis berikut:
- Keluar keringat berlebih
- Tremor
- Kram otot atau kram perut yang parah
- Jarang buang air kecil, urine berwarna keruh
- Sesak napas
- Gugup, gelisah, mudah marah, kebingungan
- Detak jantung melambat
- Kulit dan mata berwarna kekuningan