Sendawa biasanya terjadi setelah makan dan ini merupakan hal yang normal. Namun, jika Anda bersendawa terus-menerus, bisa jadi ini adalah gejala suatu penyakit atau efek samping obat-obatan tertentu yang harus diwaspadai.
Sendawa adalah salah satu cara tubuh mengeluarkan gas berlebih secara alami. Bila tidak dikeluarkan, gas yang terdapat di lambung dapat menyebabkan perut kembung atau nyeri perut.
Sendawa juga normal terjadi pada bayi. Sendawa pada bayi merupakan upaya tubuh untuk membuang kelebihan udara dalam lambungnya. Sendawa juga dapat terjadi saat ia menyusu karena udara juga ikut tertelan, terutama jika menggunakan botol susu.
Meski normal, Anda harus waspada jika sendawa terjadi terus-menerus. Terlebih jika disertai beberapa gejala, seperti diare, sakit perut parah, bahkan BAB berdarah.
Berbagai Penyebab Sendawa
Ada berbagai hal yang bisa menyebabkan sendawa. Berikut ini adalah beberapa penyebab sendawa yang paling sering terjadi:
1. Menelan udara (aerophagia)
Menelan udara, baik secara sengaja maupun tidak, disebut aerophagia. Udara yang masuk ke saluran pencernaan mengandung gas nitrogen dan oksigen. Kedua gas ini akan didorong ke atas oleh lambung menuju kerongkongan dan keluar dari mulut dalam bentuk sendawa.
Gas dalam saluran pencernaan umumnya terbentuk dari proses pencernaan makanan atau ketika ada udara yang tertelan melalui mulut. Udara dapat masuk ke tubuh jika Anda berbicara sambil makan, mengunyah permen karet, mengisap permen, makan terlalu cepat, atau merokok.
2. Mengonsumsi makanan atau minuman tertentu
Sendawa dapat disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman tertentu, seperti brokoli, kol, bawang merah, kacang-kacangan, pisang, biji-bijian utuh, kismis, dan minuman berkarbonasi atau soda.
Selain itu, minuman beralkohol serta makanan tinggi gula, tepung, dan serat juga dapat menyebabkan sendawa berlebih.
3. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Selain menelan udara dan konsumsi makanan atau minuman tertentu, beberapa obat-obatan juga diketahui dapat menyebabkan sendawa. Obat-obatan ini termasuk obat diabetes tipe 2, obat pencahar, dan obat pereda nyeri.
Bahkan, konsumsi obat pereda nyeri secara berlebihan dapat menyebabkan gastritis, yang merupakan salah satu kondisi yang memicu terjadinya sendawa.
4. Merasa stres dan cemas
Saat mengalami stres atau cemas berlebih, secara tidak sadar Anda akan bernapas lebih cepat sehingga udara yang masuk ke dalam tubuh pun menjadi lebih banyak. Kondisi ini disebut hiperventilasi dan dapat memicu sendawa.
Selain itu, ada pula beberapa penyakit yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami sendawa secara terus-menerus karena kondisi perut yang tidak nyaman, antara lain:
- Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD)
- Gastritis
- Sakit maag (dispepsia)
- Tukak lambung
- Gastroparesis
- Intoleransi laktosa
- Gangguan penyerapan sorbitol atau karbohidrat fruktosa
- Gangguan pada pankreas (pancreatic insufficiency)
- Penyakit celiac
- Sindrom dumping, yaitu gejala yang muncul ketika pengosongan lambung terjadi secara cepat sebelum isinya tercerna dengan baik
- Sindrom ruminasi, yaitu kondisi di mana seseorang sering mengalami regurgitasi makanan (memuntahkan kembali makanan yang telah ditelan).
Cara Mengatasi Sendawa
Umumnya sendawa bukanlah kondisi yang berbahaya dan tidak memerlukan penanganan khusus. Meski sendawa adalah proses alami, tetap saja ada saat kita perlu mencegah sendawa, misalnya pada acara jamuan resmi.
Untuk mencegah dan meredakan sendawa, Anda bisa mencoba beberapa cara berikut ini:
- Jangan makan dan minum dengan terburu-buru.
- Batasi atau hentikan kebiasaan merokok.
- Hindari konsumsi permen karet karena mengunyah bisa membuat Anda menelan banyak udara.
- Hindari konsumsi minuman berkarbonasi dan beralkohol yang mengandung gas karbon dioksida.
- Hindari konsumsi makanan yang dapat menghasilkan gas, seperti brokoli, kol, kacang-kacangan, dan produk olahan susu.
- Konsumsi suplemen atau minuman probiotik untuk melancarkan pencernaan.
Bila sendawa disebabkan oleh sakit maag, Anda bisa mengonsumsi obat maag, misalnya antasida, atau berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala yang cukup berat.
Selain itu, berjalan kaki atau melakukan olahraga ringan selama beberapa saat setelah makan juga dapat melancarkan proses pencernaan, sehingga mengurangi sendawa.
Meski umumnya bukan kondisi yang serius, konsultasikan kepada dokter jika Anda mengalami sendawa berlebih atau perut kembung secara terus-menerus dan mual. Dokter akan memeriksa gejala yang Anda rasakan untuk mengetahui penyebabnya dan memberikan penanganan yang sesuai.