Suntik jerawat merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh dokter untuk mengatasi jerawat meradang. Langkah pengobatan jerawat ini umumnya aman dilakukan, tetapi tidak semua orang bisa mengatasi jerawat dengan cara tersebut.
Suntik jerawat dilakukan untuk mengatasi jerawat yang meradang, seperti jerawat papula, jerawat nodul, dan jerawat kista. Jenis obat yang umumnya digunakan adalah suntikan kortikosteroid.
Meski cukup efektif menghilangkan jerawat meradang, prosedur ini biasanya dilakukan untuk mengatasi jerawat membandel atau sudah parah dan bukan untuk mengobati jerawat ringan.
Suntik jerawat dapat memberikan hasil yang cepat, yaitu sekitar 1–2 hari. Selain menghilangkan jerawat, prosedur ini juga bisa mencegah munculnya bekas jerawat pada kulit.
Apakah Suntik Jerawat Aman Dilakukan?
Suntik jerawat merupakan prosedur yang aman bila dilakukan oleh dokter kulit. Hal ini karena penentuan dosis hingga proses penyuntikan harus disesuaikan dengan kondisi jerawat yang ingin diobati, guna mencegah munculnya jaringan parut atau penipisan kulit.
Meski suntik jerawat tergolong aman, tidak semua orang bisa mengatasi jerawat dengan cara tersebut. Prosedur suntik jerawat tidak dianjurkan untuk dilakukan pada wanita hamil dan anak-anak atau orang yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti:
- Riwayat penyakit hati, penyakit ginjal, tekanan darah tinggi, dan diabetes
- Infeksi, seperti tuberkulosis dan infeksi jamur
- Gangguan tiroid
- Tukak lambung dan gastritis
- Gagal jantung
Selain dengan suntikan jerawat, jerawat biasanya juga perlu diatasi dengan penggunaan obat jerawat, baik dalam bentuk obat oles atau obat minum Obat-obatan tersebut bisa berupa antibiotik dan retinoid.
Risiko dan Efek Samping Suntik Jerawat
Layaknya pengobatan pada umumnya, suntik jerawat juga dapat menimbulkan efek samping. Obat jerawat yang disuntikkan terlalu banyak atau terlalu sering bisa menimbulkan bekas luka pada area suntikan.
Selain itu, penggunaan obat kortikosteroid yang berlebihan juga bisa menimbulkan beberapa efek samping, di antaranya:
- Penipisan jaringan kulit
- Perubahan warna kulit
- Infeksi
- Muncul garis-garis merah di kulit
- Mual dan muntah
- Pembengkakan di bagian tubuh tertentu, misalnya wajah
- Sakit kepala
- Perubahan suasana hati
Pemakaian kortikosteroid dalam jangka panjang atau dosis tinggi juga berisiko menyebabkan tulang menjadi lebih rapuh dan melemahkan daya tahan tubuh. Orang yang menjalani terapi kortikosteroid juga lebih berisiko mengalami sindrom Cushing.
Meski begitu, jumlah obat kortikosteroid yang digunakan pada suntik jerawat biasanya sangat sedikit sehingga jarang sampai menimbulkan efek samping tersebut.
Berbagai Tips Mencegah Jerawat
Pengobatan jerawat meradang akan menunjukkan hasil maksimal jika disertai dengan perawatan kulit berjerawat yang tepat. Untuk mencegah munculnya jerawat meradang, Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut ini:
- Hindari menyentuh atau memencet jerawat.
- Bersihkan wajah secara rutin dengan sabun khusus wajah setiap pagi dan malam hari.
- Segera bersihkan wajah setelah melakukan aktivitas fisik atau ketika wajah banyak berkeringat.
- Gunakan sabun pembersih wajah tanpa kandungan pewangi agar tidak menyebabkan iritasi pada kulit.
- Pakailah pelembap yang mengandung tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet.
- Gunakan produk riasan wajah yang tidak menyumbat pori-pori (non-comedogenic).
- Bersihkan riasan wajah sebelum tidur pada malam hari.
Menghilangkan jerawat meradang memang cukup sulit dan terkadang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, Anda bisa mencegah munculnya jerawat dengan rutin menjaga kebersihan kulit setiap hari.
Bila Anda mulai terganggu dengan kehadiran jerawat, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Anda juga bisa bertanya kepada dokter apakah jerawat yang muncul perlu diatasi dengan suntik jerawat atau tidak.