Vitamin A berperan penting dalam kesehatan mata, sistem imun, dan pertumbuhan sel. Suplemen vitamin A bisa digunakan dalam pengobatan campak dan defisiensi (kekurangan) vitamin A, termasuk xerophthalmia.
Secara alami, kebutuhan vitamin A dapat dicukupi dari konsumsi makanan yang kaya akan vitamin ini, seperti susu, hati sapi, keju, yoghurt, telur, buah mangga, sayur bayam, wortel, atau minyak ikan.
Untuk mencegah kekurangan vitamin A, Kementerian Kesehatan RI melakukan program pemberian suplemen vitamin A pada balita secara rutin.
Ada dua macam kapsul vitamin A yang diberikan, yaitu kapsul biru untuk bayi usia 6–11 bulan, serta kapsul merah untuk anak usia 1–5 tahun. Vitamin A kapsul merah juga bisa diberikan kepada ibu yang baru melahirkan (nifas).
Merek dagang vitamin A: Eyevision Vitamin A and D Soft Capsule, GNC Vitamin A & D, Nature's Plus SP Antiox, Renovit Gold, Vitamin A IPI
Apa Itu Vitamin A
Golongan | Obat bebas dan resep |
Kategori | Vitamin |
Manfaat | Mencegah dan mengobati defisiensi vitamin A |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Vitamin A untuk ibu hamil dan menyusui | (Untuk dosis sesuai angka kecukupan gizi harian)Kategori A: Studi terkontrol pada wanita hamil tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk membahayakan janin.(Untuk dosis melebihi >6.000 unit per hari)Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Vitamin A dapat terserap ke dalam ASI, tetapi masih aman bila dikonsumsi sesuai dengan nilai angka kecukupan gizi harian. Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan vitamin A jika Anda sedang hamil atau menyusui. |
Bentuk obat | Tablet, kapsul |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Vitamin A
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi vitamin A, yaitu:
- Jangan mengonsumsi suplemen vitamin A jika Anda alergi terhadap vitamin ini.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan vitamin A jika Ada sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan vitamin A jika Anda menderita anemia, defisiensi zat besi atau zinc, penyakit ginjal, penyakit liver, cystic fibrosis, kurang gizi atau malnutrisi, penyakit pankreas, atau infeksi di saluran cerna.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol jika Anda sedang menggunakan suplemen vitamin A, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan hati.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan vitamin A jika Anda sedang menggunakan suplemen lain, produk herbal atau obat-obatan tertentu.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi vitamin A.
Dosis dan Aturan Pakai Vitamin A
Secara umum, berikut adalah pembagian dosis vitamin A sesuai dengan kondisi yang ingin ditangani:
Kondisi: Kekurangan vitamin A
- Dosis pengobatan adalah 10.000–20.000 unit per hari selama 2 bulan
- Dosis pencegahan adalah 10.000–50.000 unit per hari.
Kondisi: Xerophthalmia
- Dewasa: 200.000 unit per hari selama 2 hari. Pemberian diulang kembali setelah 2 minggu. Perempuan pada usia reproduksi dengan gejala rabun senja atau Bitot’s spot dosisnya adalah 5.000–10.000 unit per hari.
- Bayi usia 0–6 bulan: 50.000 unit per hari selama 2 hari. Pemberian diulang kembali setelah 2 minggu.
- Bayi usia 6–12 bulan: 100.000 unit per hari selama 2 hari, Pemberian diulang kembali setelah 2 minggu.
Kondisi: Campak pada anak
- Usia 0–6 bulan: 50.000 unit per hari selama 2 hari.
- Usia 6–11 bulan: 100.000 unit per hari selama 2 hari.
- Usia ≥12 bulan: 20.000 unit per hari selama 2 hari.
Kebutuhan Harian dan Batas Asupan Vitamin A
Angka kecukupan gizi (AKG) harian vitamin A, tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan. Jumlah asupan tersebut dapat diperoleh dari makanan, suplemen, atau gabungan dari keduanya.
Berikut adalah AKG harian vitamin A berdasarkan usia:
Usia | Asupan (mcgRAE) |
0–5 bulan | 375 |
6 bulan – 3 tahun | 400 |
4–6 tahun | 450 |
7–9 tahun | 500 |
10–15 tahun | 600 |
Pria 16–18 tahun | 700 |
Pria ≥18 tahun | 650 |
Wanita ≥16 tahun | 600 |
Ibu hamil | +300 |
Ibu menyusui | +350 |
Cara Mengonsumsi Vitamin A dengan Benar
Pastikan untuk mengonsumsi suplemen vitamin A sesuai petunjuk pada kemasan. Bila perlu, diskusikan dengan dokter untuk mengetahui dosis yang tepat sesuai kondisi Anda. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan guna menghindari efek samping.
Perlu diingat bahwa suplemen vitamin dan mineral dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan tubuh terhadap vitamin dan mineral, terutama ketika asupan vitamin dan mineral dari makanan saja tidak cukup.
Suplemen vitamin A sebaiknya dikonsumsi bersama makanan agar lebih mudah diserap oleh tubuh. Telan tablet atau kapsul vitamin A secara utuh. Jangan membelah, mengunyah, atau menggerus suplemen.
Jika lupa mengonsumsi vitamin A, segera minum suplemen ini bila belum mendekati jadwal konsumsi berikutnya. Jika sudah mendekati, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Simpan tablet atau kapsul vitamin A dalam suhu ruangan, di tempat yang kering, dan terhindar dari panas dan paparan sinar matahari langsung. Jauhkan suplemen ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Vitamin A dengan Obat Lain
Interaksi yang dapat terjadi bila suplemen vitamin A digunakan bersama obat-obatan tertentu antara lain:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama warfarin
- Peningkatan tekanan di dalam rongga kepala jika digunakan bersama demeclocycline, minocycline, atau tetracycline
- Peningkatan risiko terjadinya hipervitaminosis A (kelebihan vitamin A dalam darah) jika digunakan bersama turunan vitamin A lain, seperti retinoid, tretinoin, atau isotretinoin
- Penurunan efektivitas vitamin A jika digunakan bersama cholestyramine, colestipol, atau orlistat
Efek Samping dan Bahaya Vitamin A
Jika dikonsumsi sesuai anjuran dokter dan aturan penggunaan yang tertera di kemasan, suplemen vitamin A jarang sekali menimbulkan efek samping. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan atau dalam jangka panjang, vitamin A dapat menyebabkan beberapa efek samping berikut:
- Diare
- Hilang nafsu makan
- Demam
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Muntah
- Kulit kering dan bibir pecah-pecah
- Tubuh mudah lelah atau lemas
- Rambut rontok
- Gangguan penglihatan, seperti pandangan ganda atau kabur
- Kejang
Segera ke dokter bila Anda mengalami gejala di atas atau timbul reaksi alergi, yang bisa ditandai dengan ruam gatal di kulit, bengkak pada wajah dan lidah, atau sesak napas, setelah mengonsumsi suplemen vitamin A.