Tekanan darah tinggi bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Namun, pada beberapa penderita, perubahan gaya hidup juga harus disertai dengan konsumsi obat antihipertensi.
Perlu atau tidaknya penggunaan obat antihipertensi tergantung pada nilai tekanan darah pasien dan seberapa besar risiko pasien terserang komplikasi, seperti stroke atau serangan jantung.
Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang dapat digunakan untuk menangani hipertensi:
Perubahan gaya hidup
Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat bisa menurunkan tekanan darah dalam beberapa minggu. Biasanya, dokter akan menyarankan perubahan gaya hidup tanpa perlu konsumsi obat jika risiko pasien terserang komplikasi rendah.
Gaya hidup sehat yang dijalani adalah:
- Mengonsumsi lebih banyak buah-buahan dan sayur-sayuran
- Mengurangi konsumsi garam, yaitu maksimal sebanyak satu sendok teh per hari
- Memperbanyak aktivitas fisik dan rutin berolahraga
- Menurunkan berat badan berlebih dan menjaga berat badan ideal
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Menghindari atau mengurangi konsumsi minuman beralkohol
- Mengurangi konsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, atau soda
- Melakukan terapi relaksasi untuk mengelola stres, seperti yoga atau meditasi
Penggunaan obat-obatan
Pada beberapa kasus, penderita hipertensi harus mengonsumsi obat penurun tekanan darah dalam jangka panjang atau seumur hidup. Dokter dapat menurunkan dosis atau menghentikan pengobatan jika tekanan darah pasien sudah terkendali melalui perubahan gaya hidup.
Dokter akan meresepkan obat darah tinggi (antihipertensi) pada pasien yang tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg dan berisiko terserang komplikasi.
Beberapa jenis obat yang sering digunakan untuk menangani hipertensi adalah:
- Diuretik, seperti hydrochlorothiazide atau indapamide
- Antagonis kalsium, seperti amlodipine dan nifedipine
- Penghambat Beta, seperti carvedilol, atenolol dan bisoprolol
- Penghambat Alfa, seperti reserpine
- ACE inhibitor, seperti captopril dan ramipril
- Diuretik hemat kalium, seperti spironolactone
- Angiotensin-2 receptor blocker (ARB), seperti irbesartan, losartan, eprosartan, dan valsartan
- Penghambat renin, seperti aliskiren
- Vasodilator, seperti minoxidil atau niacin
Selain itu, beberapa obat hipertensi juga merupakan gabungan dari beberapan jenis obat di atas. Contohnya adalah telmisartan-amlodipine. Biasanya, obat kombinasi digunakan jika satu obat saja tidak bisa menurunkan tekanan darah dengan optimal.
Penting bagi pasien untuk mengonsumsi obat di atas dalam dosis yang sudah ditentukan dan memberitahu dokter jika ada efek samping yang muncul. Pasien juga perlu melakukan kontrol rutin untuk memantau kecocokan dan efektivitas obat yang diberikan.