Pembuluh darah pada tubuh manusia terbagi menjadi dua, yaitu pembuluh arteri dan pembuluh vena. Pembuluh arteri bertugas membawa darah yang mengandung nutrisi dan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan pembuluh vena bertugas untuk mengembalikan darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung.
Di dalam pembuluh vena, terdapat katup vena yang bekerja satu arah. Katup ini akan membuka saat darah dialirkan kembali ke jantung dan menutup untuk mencegah agar darah tidak berbalik kembali.
Pada penderita varises, dinding vena kehilangan elastisitas dan merenggang sehingga katup di dalamnya lemah atau rusak. Akibatnya, darah yang seharusnya kembali ke jantung berbalik dan menumpuk di pembuluh vena. Kondisi inilah yang menyebabkan pembuluh vena membengkak.
Faktor Risiko Varises
Ada beberapa faktor yang dapat memicu kerusakan pada katup pembuluh vena dan meningkatkan risiko varises, yaitu:
-
Berdiri atau duduk terlalu lama
Kebiasaan ini menyebabkan darah di pembuluh vena pada bagian kaki sulit mengalir ke jantung. -
Usia
Risiko varises makin tinggi seiring usia bertambah. Hal ini karena penuaan bisa menyebabkan fungsi katup vena melemah. -
Jenis kelamin wanita
Sebagian besar varises dialami oleh wanita. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon selama masa kehamilan, menstruasi, atau menopause. Kondisi tersebut menyebabkan dinding pembuluh vena merenggang sehingga berdampak pada melemahnya katup vena. -
Faktor keturunan
Risiko seseorang menderita varises akan lebih tinggi jika ia memiliki keluarga yang juga menderita varises. -
Obesitas
Tekanan pada pembuluh vena akan makin bertambah jika bobot tubuh makin besar. Selain mempersulit pembuluh vena dalam mendorong darah kembali ke jantung, tekanan akibat obesitas juga dapat melemahkan katup vena sehingga darah berbalik arah dan mengendap di dalam vena. -
Masalah kesehatan lain
Kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan varises, misalnya cacat pembuluh darah, pembengkakan atau tumor di dalam rongga pinggul, dan penyakit penggumpalan darah.