Setiap orang membutuhkan jumlah kalori yang berbeda-beda, tergantung pada jenis kelamin, usia, serta tinggi dan berat badan. Sebagai contoh, pria dewasa umumnya memerlukan sekitar 2.500 kalori per hari, sedangkan wanita dewasa membutuhkan sekitar 2.000 kalori per hari.

Obesitas bisa terjadi ketika seseorang sering mengonsumsi makanan dan minuman berkalori tinggi tetapi jarang beraktivitas fisik atau olahraga. Alhasil, jumlah kalori yang berlebih tersebut akan disimpan tubuh dalam bentuk lemak. 

Selain pola makan dan kurang aktif, ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas. Faktor-faktor tersebut bisa berupa efek samping obat-obatan, stres, atau penyakit tertentu yang sedang diderita. 

Berbagai Faktor Risiko Obesitas

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas, baik pada orang dewasa maupun anak-anak:

1. Keluarga dengan riwayat obesitas

Faktor genetik dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami obesitas. Alasannya, anak-anak mewarisi gen dari orang tuanya, yang beberapa gen tersebut bisa memengaruhi cara tubuh mengatur penyimpanan lemak, rasa lapar, dan kecepatan metabolisme.

Itulah sebabnya, anak-anak dari keluarga yang juga mengalami obesitas lebih berisiko tinggi memiliki berat badan berlebih. Selain faktor genetik, pola makan dan kebiasaan dalam keluarga yang sama juga dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas.

2. Konsumsi makanan maupun minuman tidak sehat

Makanan cepat saji, makanan tinggi lemak dan gula, serta minuman kemasan umumnya mengandung banyak kalori, tetapi rendah serat dan nutrisi. 

Jika dikonsumsi terlalu sering dan dalam jangka panjang, makanan maupun minuman tinggi kalori dapat menyebabkan berat badan naik dengan cepat dan akhirnya memicu obesitas.

3. Jarang bergerak 

Kurangnya aktivitas fisik atau jarang berolahraga bisa meningkatkan risiko terkena obesitas. Jika tubuh tidak cukup bergerak, kalori dari makanan yang dikonsumsi tidak terbakar dengan baik. Akibatnya, kalori yang berlebih akan disimpan sebagai lemak, yang lama-kelamaan menyebabkan kenaikan berat badan.

4. Penyakit dan obat-obatan tertentu

Penyakit tertentu, seperti sindrom Prader-Willi, hipotiroidisme, sindrom Cushing, atau polycystic ovarian syndrome (PCOS), dapat menyebabkan obesitas pada beberapa penderitanya. Contohnya, pada sindrom Prader-Willi, penderitanya sering merasa lapar dan sulit kenyang sehingga ia makan secara berlebihan.

Jika tidak ditangani dengan baik, kebiasaan tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas pada penderita sindrom Prader-Willi. Peningkatan nafsu makan tersebut muncul pada usia sekitar 2–6 tahun.

Konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa meningkatkan risiko kenaikan berat badan, terlebih jika tidak diimbangi dengan olahraga rutin dan pola makan sehat. Obat-obat tersebut antara lain kortikosteroid, antidepresan, antikonvulsan, antidiabetes, antipsikotik, atau beta blocker.

5. Usia

Ketika memasuki lanjut usia (lansia), kecepatan metabolisme tubuh cenderung menurun. Dengan kata lain, tubuh membakar kalori lebih lambat. 

Pada kondisi tersebut, jika asupan kalori tidak dikurangi atau diimbangi dengan aktivitas fisik, kelebihan kalori akan disimpan sebagai lemak dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan obesitas.

6. Psikologis

Beberapa orang cenderung akan banyak makan saat mengalami bosan, sedih, atau marah. Biasanya, mereka akan memilih makanan tinggi kalori, seperti makanan cepat saji, permen, atau minuman manis. 

Jika kebiasaan tersebut terus dilakukan, berat badan bisa meningkat dan berisiko menyebabkan obesitas.

Selain itu, ada faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami obesitas, yaitu:

  • Disabilitas fisik, yang membuat penderitanya kesulitan bergerak atau beraktivitas
  • Gangguan tidur, yang dapat meningkatkan produksi hormon ghrelin, yaitu hormon yang berfungsi untuk merangsang nafsu makan
  • Pertambahan berat badan selama kehamilan dan sulit diturunkan setelah melahirkan

Itulah berbagai faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas. Anda bisa menghindari berat badan berlebih dengan menghindari pola makan tinggi kalori, berolahraga secara rutin, membatasi waktu di depan layar, dan beristirahat atau tidur sesuai kebutuhan.

Pastikan pula indeks massa tubuh (IMT) Anda masih berada di angka ideal. Jika masih ada pertanyaan seputar berat badan ideal dan obesitas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter lewat chat